28.1 C
Manokwari
Minggu, Desember 7, 2025
28.1 C
Manokwari
More

    Inflasi Papua Barat 1,33% dan Papua Barat Daya 1,38% di November 2025

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.id – Dua provinsi di tanah Papua kembali mencatat inflasi pada November 2025. Papua Barat mencatat inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,33 persen, sementara Papua Barat Daya sebesar 1,38 persen.

    “Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran,” tulis Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporan resmi terbarunya dikutip LinkPapua.id, Selasa (2/12/2025).

    BPS melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Papua Barat berada di level 109,00. Hampir seluruh kelompok pengeluaran di provinsi itu mengalami kenaikan harga sepanjang November.

    Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Papua Barat sebesar 6,14 persen. Kenaikan harga juga terjadi pada kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 5,91 persen.

    Baca juga:  Polisi Sebut Hasil Olah TKP Belum Simpulkan Penyebab Kebakaran Pasar Wosi

    Kelompok restoran naik 4,52 persen dan kelompok pendidikan 2,80 persen. Sementara perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga turut naik 1,91 persen.

    Adapun kelompok pakaian dan alas kaki naik 1,36 persen, kesehatan 1,72 persen, dan transportasi 1,68 persen. Di sisi lain, kelompok makanan, minuman, dan tembakau turun tipis 0,10 persen.

    Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga menjadi penyumbang penurunan indeks terbesar di Papua Barat sebesar 2,27 persen. Papua Barat juga mencatat inflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,65 persen dan year to date (y-to-d) 0,98 persen.

    Baca juga:  Papua Barat Catat Inflasi Year on Year 3,62 Persen di Juli 2023

    Sementara itu, Papua Barat Daya mencatat inflasi y-on-y sebesar 1,38 persen dengan IHK 106,93. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sorong yang mencapai 1,91 persen.

    Kabupaten Sorong mencatat IHK sebesar 105,93, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Sorong sebesar 1,18 persen dengan IHK 106,82. Hampir seluruh kelompok pengeluaran di Papua Barat Daya juga mengalami peningkatan harga.

    Kenaikan tertinggi terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang melonjak 4,29 persen. Kenaikan harga juga terlihat pada kelompok restoran sebesar 2,83 persen dan kesehatan 2,31 persen.

    Baca juga:  Ekspor Papua Barat Naik 1,19 Persen September 2023

    Kelompok makanan, minuman, dan tembakau naik 1,63 persen, sedangkan pakaian dan alas kaki naik 0,87 persen. Adapun kelompok transportasi mengalami kenaikan tipis 0,49 persen.

    Di sisi lain, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun 0,24 persen. Papua Barat Daya bahkan mencatat deflasi m-to-m sebesar 0,02 persen, namun inflasi y-to-d mencapai 1,50 persen.

    Kenaikan harga kebutuhan rumah tangga dan jasa pribadi menjadi faktor dominan pendorong inflasi di dua provinsi itu. BPS mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap gejolak harga di sektor konsumsi rumah tangga. (*/red)

    Latest articles

    Legislator PPP Wagiman Reses di Bintuni Timur, Serap Aspirasi-Serahkan Alsintan

    0
    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Teluk Bintuni dari Fraksi PPP, Wagiman, kembali turun ke daerah pemilihan (Dapil) untuk menyerap...

    More like this

    Legislator PPP Wagiman Reses di Bintuni Timur, Serap Aspirasi-Serahkan Alsintan

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Teluk Bintuni dari Fraksi...

    Bintuni Hanya Dapat 22% DBH Migas, DPR PB Jemput Aspirasi Daerah

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua Barat (DPR PB) merespons usulan...

    Natal IKBBU di Saonek Raja Ampat, Perkuat Solidaritas Biak Utara

    RAJA AMPAT, LinkPapua.id - Ikatan Keluarga Besar Biak Utara (IKBBU) se-Sorong Raya menggelar ibadah...