JAKARTA, LinkPapua.id – Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Pusat selesai menggelar Rembuk Nasional dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas), yang berujung pada pelantikan jajaran pengurus baru. Dalam pelantikan tersebut, Prof Roberth KR Hammar resmi ditunjuk sebagai Ketua Divisi Penguatan Indonesia Timur APTISI.
Penunjukan ini merupakan tonggak penting karena Prof Roberth telah mengabdi sebagai anggota divisi di APTISI selama lebih dari 15 tahun. Ia menyatakan siap mengemban amanah besar tersebut demi memajukan kualitas PTS di kawasan timur.

“Jabatan ini adalah amanah yang besar. Setelah 15 tahun berkiprah di APTISI, saya bersyukur dan siap membawa visi kuat untuk memperkuat peran dan kualitas PTS di kawasan Indonesia Timur,” ujar Prof Roberth, Selasa (18/11/2025).
Prof Roberth yang juga Rektor Universitas Caritas Indonesia (UNCRI) menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan sinergi antar-PTS di kawasan timur sebagai kunci utama. Hal ini diperlukan dalam menghadirkan pendidikan tinggi yang inklusif dan berdampak nyata.
“Kami berharap, dengan dukungan penuh APTISI Pusat dan semua pihak terkait, PTS di Indonesia Timur dapat melakukan akselerasi dan transformasi, sehingga mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas serta berdaya saing global,” katanya.
Dalam Rakernas di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 17-18 November 2025, Prof Roberth memaparkan sejumlah program strategis divisi. Program-program tersebut disusun dalam kerangka kerja enam pilar utama yang menjadi fondasi kerja divisi.
Salah satu pilar utama adalah penguatan kelembagaan dan tata kelola yang bertujuan meningkatkan akuntabilitas PTS. Program unggulannya meliputi klinik akreditasi institusi & program studi serta sertifikasi manajerial bagi pimpinan PTS.
Pilar piset, inovasi, & hilirisasi pengetahuan juga menjadi fokus utama, yang akan menumbuhkan budaya riset dan dampak inovasi lokal. Divisi ini akan membentuk konsorsium riset PTS kawasan timur serta inkubator inovasi sosial dan teknologi lokal.
Selain itu, pilar peran sosial & kontribusi lokal akan mendorong partisipasi aktif PTS dalam pembangunan daerah. Program-program di pilar ini termasuk program kampus adat dan ekowisata Ilmiah serta program PTS penggerak desa dan pesisir. (*/red)








