26 C
Manokwari
Senin, Desember 8, 2025
26 C
Manokwari
More

    Wujudkan Desa Ramah Perempuan, Program DRPPA Diluncurkan di Mansel

    Published on

    MANSEL, linkpapua.com – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen P3A) meluncurkan program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) di Manokwari Selatan. Launching berlangsung di Balai Kampung Margomulyo, Distrik Oransbari, Jumat (22/9/2023)

    Program DRPPA diluncurkan di dua kampung yakni Kampung Watariri dan Margomulyo. Program ini sebagai upaya mewujudkan desa yang ramah perempuan dan anak.

    Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan, Pekerja dan TPPO Kementerian P3A, Prijadisantoso menuturkan, DRPPA merupakan program dari Kementerian PPPA untuk setiap provinsi dan dibentuk di dua kabupaten. Di Provinsi Papua Barat, program ini sudah terbentuk di Manokwari pada tahun 2022, dan Manokwari Selatan menjadi kabupaten kedua.

    “Setiap kabupaten dipilih dua desa, sebagai DRPPA. Kalau untuk Manokwari Selatan dipilih kampung Watariri dan Margomulyo,” terang Prijadisantoso.

    Prijadisantoso menuturkan, kriteria pemilihan DRPPA sendiri indikatornya salah satunya, kepala desanya perempuan. Menurutnya, ini bertujuan untuk melihat bagaimana kepemimpinan seorang perempuan dari berbagai perspektif.

    Pengembangan model desa, disebut DRPPA dibentuk sebagai tindak lanjut Kementerian P3A untuk menjawab lima arahan presiden. Di antaranya, meningkatkan peran perempuan dalam politik dan pengambilan keputusan serta pemberdayaan perempuan dibidang kewirausahaan, meningkatkan peran ibu dan keluarga dalam meningkatkan pengasuhan/ pendidikan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak dan tidak adanya perkawinan anak.

    Baca juga:  Kepala Bapenda Papua Barat Asuh 10 Anak di Manokwari Selatan

    Dijelaskan Prijadisantoso, untuk melaksanakan program DRPPA perlu ada wadah atau kelembagaan. Mulai dari organisasi perempuan atau forum anak di desa tersebut.

    Kemudian, lanjut dia, profil dalam desa tersebut harus terpilah, antara laki-laki, perempuan dan anak dari sisi jenis kelamin, usia dan permasalahan di desa tersebut. Salah satunya terkait stunting supaya intervensinya tepat.

    “Selain itu, perlu ada peraturan desa mendukung program DRPPA serta aset-aset maupun anggaran digunakan untuk kepentingan melaksanakan lima arahan presiden itu,” jelasnya.

    Prijadisantoso mengharapkan, dua desa dicanangkan ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di Kabupaten Manokwari Selatan dan kabupaten lainnya.

    Baca juga:  GOW Mansel Dilantik, Bupati Bernard Ajak Dorong Kesejahteraan Keluarga-Perempuan

    Sementara itu, Kepala Dinas P3A Kabupaten Mansel, Salomina Inyomusi mengatakan bahwa upaya pembangunan perlindungan perempuan dan anak merupakan bagian integral dari target pembangunan nasional yang sangat penting.

    “Perlindungan perempuan dan perlindungan anak di desa perlu adanya koordinasi terpadu antarsektor serta komitmen pemerintah daerah dan desa untuk mewujudkannya,” katanya.

    Sehingga, perempuan dan anak dapat berpartisipasi secara aktif dalam perumusan dan penetapan kebijakan pembangunan desa termasuk prioritas penggunaan dana desa.

    “Fasilitator nasional dari Kementerian P3A sudah memberikan bimtek bagi Fasilitator daerah bersama relawan SAPA kurang lebih empat hari”

    Untuk itu, diharapkan bagi Fasilitator dan relawan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) bisa bekerja maksimal, mewujudkan desa ramah perempuan dan peduli anak di Kabupaten Manokwari Selatan”

    Kepala Dinas Provinsi P3A Elsina Y. Sesa menjelaskan, launching ini merupakan komitmen pemerintah pusat dalam mengakomodir hak perempuan dan anak. Untuk itu, diharapkan penguatan pemberdayaan perempuan dapat bersinergi melalui program pengembangan kampung dan desa. Di mana salah satunya unsur di dalamnya adalah pengarusutamaan gender.

    Baca juga:  Tanpa Aksi Unjuk Rasa, SBSI Papua Barat Pilih Jalan Santai Peringati Hari Buruh

    “Pengembangan DRPPA harus melibatkan semua pihak di kampung atau desa melalui perangkat desa, tokoh organisasi dan permasyarakatan, relawan, kader-kader perempuan dan anak,” katanya.

    Menurut Elaina, dengan adanya pencanangan DRPPA ini, kepala kampung dan perangkat kampung dituntut untuk membuat program kegiatan keterampilan yang berpihak kepada perempuan dan anak.

    “Untuk itu, kedua srikandi kepala kampung perempuan kami pilih ini mari buktikan bisa dan mampu untuk memimpin. Mari kita keroyok bersama-sama, kita buat kedua kampung ini bisa bebas dari KDRT sehingga menjadi contoh bagi kampung lain di Papua Barat,” harapnya.

    Turut hadir dalam kegiatan launching DRPPA tersebut, Aresi Armynuksmono, Perencana Ahli Madya Kementerian P3A, Fasilitator Nasional DRPPA, Kekek Apriana dan Putri Suci Asriani, Relawan SAPA, Fasilitator Daerah serta Kapolsek Oransbari Ipda Bahar, Kepala Kampung Margomulyo Febri Kashiuw dan perwakilan kepala kampung Watariri. (LP11/red) 

    Latest articles

    DAP Bintuni Ingatkan Warga Jaga Keamanan Jelang Tutup Tahun

    0
    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Yan Viktor Kamisopa, mengimbau seluruh masyarakat untuk bersatu menjaga keamanan...

    More like this

    DAP Bintuni Ingatkan Warga Jaga Keamanan Jelang Tutup Tahun

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat,...

    Ketua Lapepa Teluk Bintuni: Warga Jangan Terpecah Isu

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Ketua Lembaga Adat Perempuan Papua (Lapepa) Kabupaten Teluk Bintuni, Papua...

    Kepala Suku Aifat Sergius Kosama Imbau Warga Jaga Kamtibmas Bintuni

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Kepala Suku Aifat di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Sergius...