28.4 C
Manokwari
Selasa, Agustus 5, 2025
28.4 C
Manokwari

Search for an article

More

    Anggota DPR RI Subardi Soroti 44 Desa di Papua Barat Daya Belum Teraliri Listrik

    Published on

    SORONG, LinkPapua.com – Anggota Komisi VI DPR RI, Subardi, menyoroti masih adanya 44 desa di Papua Barat Daya yang belum teraliri listrik. Dia mendesak pemerintah pusat dan BUMN serius mengatasi kesenjangan infrastruktur dasar di wilayah timur Indonesia.

    “Yang namanya Papua atau wilayah timur, sangat-sangat perlu mendapatkan perhatian. Agar tidak ada kesenjangan. Tidak ada perbedaan yang mencolok, terutama terkait infrastruktur dasar yang mereka miliki,” ujarnya usai kunjungan di Sorong, Jumat (25/7/2025).

    Dalam kunjungan kerja reses ini, Komisi VI DPR RI menggelar dialog bersama sejumlah mitra strategis seperti PLN, Telkom, BRI, dan Kementerian Perdagangan. Pertemuan ini membahas sejauh mana dukungan dan intervensi yang diberikan kepada masyarakat Papua, khususnya di Papua Barat Daya.

    Salah satu isu utama yang mencuat adalah minimnya akses listrik di sejumlah daerah. Berdasarkan data yang dihimpun, saat ini masih ada 44 desa yang belum tersambung listrik.

    Desa-desa tersebut berada di wilayah pedalaman dengan kondisi geografis menantang dan akses infrastruktur dasar yang belum memadai. Subardi menegaskan persoalan ini tidak boleh terus dibiarkan.

    “Di Jawa, hampir semua masyarakat sudah punya akses listrik. Tapi di sini, masih ada ribuan rumah yang belum tersambung. Masih ada 44 desa yang belum dialiri listrik, ini harus jadi perhatian serius,” katanya.

    Dia mengapresiasi program Listrik Desa (Lisdes) yang dijalankan PLN bersama pemerintah untuk menjangkau wilayah terpencil. Program ini mencakup pembangunan jaringan distribusi, pembangkit baru, hingga penyambungan listrik gratis untuk rumah tangga miskin.

    Namun dia menilai, realisasi di lapangan masih jauh dari harapan karena banyak kendala teknis. Medan sulit dan minimnya infrastruktur seperti jalan dan jembatan membuat program tak berjalan maksimal.

    “Kalau kebutuhan dasar seperti listrik, air, dan telekomunikasi terpenuhi, maka kesenjangan bisa berkurang. Masyarakat Papua bisa berkembang setara dengan saudara-saudara mereka di wilayah barat,” ucapnya.

    Subardi juga menyoroti soal anggaran khusus untuk Papua yang jumlahnya besar tapi belum sepenuhnya berdampak. Ia meminta pengawasan lebih ketat terhadap penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) agar benar-benar menyentuh masyarakat.

    “Secara konsep, anggaran tidak kurang. Tapi pertanyaannya, penggunaannya sudah tepat belum? Sudah menyentuh rakyat atau belum? Itu yang harus kita kawal bersama,” tegasnya. (*/red)

    Latest articles

    Pertumbuhan Ekonomi Papua Barat Gesit, Capai 3 Kali Lipat Dibanding Papua...

    0
    MANOKWARI, LinkPapua.id - Pertumbuhan ekonomi Papua Barat pada semester I 2025 tercatat jauh lebih gesit dibanding Papua Barat Daya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat...

    More like this

    Pertumbuhan Ekonomi Papua Barat Gesit, Capai 3 Kali Lipat Dibanding Papua Barat Daya

    MANOKWARI, LinkPapua.id - Pertumbuhan ekonomi Papua Barat pada semester I 2025 tercatat jauh lebih...

    Bupati Bintuni Serahkan SK ke 439 PPPK: Harus Profesional dan Berintegritas

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Sebanyak 439 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan...

    Bupati Hermus Harap GOW Manokwari Jadi Mitra Strategis dan Penopang Pembangunan Daerah

    ‎MANOKWARI, Linkpapua.id-Bupati Manokwari, Hermus Indou, secara resmi melantik Pengurus Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten...
    Exit mobile version