27.9 C
Manokwari
Senin, Desember 8, 2025
27.9 C
Manokwari
More

    Formatur tak Dilibatkan, Pembentukan Pengurus KONI Papua Barat Dinilai Cacat

    Published on

    MANOKWARI, linkpapua.com – Badan Formatur Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua Barat menyoroti terbentuknya kepengurusan KONI yang terkesan mengabaikan mereka. Kepengurusan ini dinilai cacat prosedur dan harus segera ditangguhkan.

    Sebelumnya pada Maret lalu telah terpilih ketua umum KONI Papua Barat yaitu Dominggus Mandacan. Dalam kesempatan tersebut juga sudah dibentuk badan formatur. Selain Dominggus Mandacan (Ketua Badan Formatur) beberapa nama lain juga ikut dalam badan formatur.

    Mereka di antaranya, Sandra Mandosir dan Bambang Nugroho. Namun dalam kenyataannya, dalam pembentukan kepengurusan KONI Papua Barat periode 2022-2026, tidak melibatkan seluruh badan formatur.

    Baca juga:  Cerita Heriko Atlet Menembak Papua Barat: Berlatih Mandiri, Butuh Perhatian Pemerintah

    Bambang Nugroho menjelaskan pihaknya mempertanyakan sudah adanya pengurus yang dibentuk tanpa sepengetahuannya. Kata dia, sejak pelaksanaan musprov, badan formatur memiliki waktu sebulan untuk menyusun kepengurusan KONI.

    “Tetapi faktanya sudah ada kepengurusan yang terbentuk tanpa sepengetahuan anggota badan formatur,” ketus Bambang.

    Apalagi kata dia, KONI pusat juga sudah menandatangani pengurus yang baru itu. Tentu patut dipertanyakan siapa yang menyusun pengurus itu.

    Bambang mengatakan, dalam berorganisasi pembentukan pengurus harus berjalan sesuai aturan. Termasuk dalam menempatkan orang-orang yang berkompeten.

    Baca juga:  Kementerian PUPR Setujui Lima Usulan Proyek Percepatan Pembangunan Manokwari

    “Seharusnya pembentukan pengurus harus dilakukan Bersama-sama agar mendapat masukan maupun ide,” ucapnya.

    Anggota Badan Formatur lainnya Sandra Mandosir di kesempatan yang sama menyampaikan, pihaknya meminta KONI Pusat untuk menangguhkan penerbitan SK pengurus KONI Papua Barat 2022-2026. Sebab kepengurusan ini cacat prosedur.

    “Saya sebagai formatur merasa kecewa sudah ada pengurus yang dibentuk tanpa sepengetahuan anggota badan formatur. Padahal kita sempat bertemu dengan ketua terpilih tetapi kita tidak diberitahu kalau sudah ada pengurus yang terbentuk. Dari pengurus cabor juga meminta kami bersikap terhadap kondisi ini karena kami dipilih oleh pengurus cabor untuk masuk sebagai badan
    formatur,” ungkap Mandosir.

    Baca juga:  Marciano Norman Dukung Polda Tuntaskan Kasus Korupsi Dana Hibah KONI Papua Barat

    Pihaknya menyayangkan sikap KONI pusat jika benar sudah menandatangani pengurus KONI Papua Barat. Padahal menurut Mondasir ada agenda besar di 2024 yakni pelaksanaan PON di Nangroo Aceh Darussalam (NAD)- Sumatera Utara.

    “Persiapan sudah harus dilakukan karena berkaitan dengan waktu pelaksanaan seleksi untuk masuk di PON maupun kejuaraan-kejuaraan nasional,” imbuhnya. (LP3/Red)

    Latest articles

    KAPP Raja Ampat Genjot Digitalisasi Usaha Usai Terima Bantuan Pusat

    0
    RAJA AMPAT, LinkPapua.id - Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, berkomitmen mempercepat proses digitalisasi organisasi dan memperkuat layanan pendampingan...

    More like this

    KAPP Raja Ampat Genjot Digitalisasi Usaha Usai Terima Bantuan Pusat

    RAJA AMPAT, LinkPapua.id - Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat...

    DAP Bintuni Ingatkan Warga Jaga Keamanan Jelang Tutup Tahun

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat,...

    Ketua Lapepa Teluk Bintuni: Warga Jangan Terpecah Isu

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Ketua Lembaga Adat Perempuan Papua (Lapepa) Kabupaten Teluk Bintuni, Papua...