27.7 C
Manokwari
Jumat, Agustus 8, 2025
27.7 C
Manokwari

Search for an article

More

    Mahasiswa Raja Ampat Desak Penyelesaian Konflik Tambang dan Wisata Wayag

    Published on

    PONTIANAK, LinkPapua.com – Mahasiswa asal Raja Ampat, Papua Barat Daya, yang sedang menempuh pendidikan di Pontianak, Kalimantan Barat, mendesak pemerintah segera menyelesaikan konflik antara aktivitas tambang nikel dan sektor pariwisata di Raja Ampat, khususnya di kawasan wisata unggulan Wayag.

    Desakan ini disampaikan dalam diskusi lepas yang digelar di Bundaran Taman Digulis Pontianak, Rabu (25/6/2025). Mahasiswa menilai konflik yang terus berlarut akibat pencabutan empat Izin Usaha Pertambangan (IUP) telah menimbulkan dampak luas terhadap aspek pembangunan, mulai dari ekonomi hingga citra pariwisata daerah.

    Juru bicara mahasiswa Raja Ampat di Pontianak, John Marau, mengatakan konflik antara tambang dan pariwisata bukan persoalan sepele. Meski di beberapa lokasi seperti Manyaifun telah dilakukan mediasi aparat dan tokoh adat, tetapi ketegangan masih terjadi di kawasan lain. Salah satunya di Wayag, di mana wisatawan bahkan tidak diperbolehkan berkunjung oleh warga yang menolak tambang.

    “Masalah sebesar ini dengan dimensi yang sangat luas tentu akan berdampak pada berbagai sektor berjangka panjang dan mempengaruhi kepariwisataan Raja Ampat,” ujarnya.

    Mahasiswa menilai, konflik kepentingan antara tambang dan wisata tidak bisa dibebankan hanya kepada pemerintah kabupaten. Mereka mendorong adanya keterlibatan pihak ketiga yang netral sebagai mediator.

    Salomo Omkarsba, mahasiswa Teknik Informatika Universitas Tanjungpura, menambahkan pemerintah daerah perlu menerapkan manajemen resolusi konflik, sebagaimana dipraktikkan di berbagai negara dalam menangani konflik krusial.

    “Resolusi konflik segera dilakukan oleh pemda dengan mediator pihak gereja dan masjid agar dalam jangka pendek pencapaian solusi dapat mempengaruhi perbaikan dan percepatan pembangunan kepariwisataan Raja Ampat,” katanya.

    Diskusi tersebut juga diikuti sejumlah mahasiswa Raja Ampat lainnya, di antaranya Ryke Omkarsba (Akuntansi), Febby Imbir (Kelautan dan Perikanan), Jhon Marau (Penjas), serta Noak Aitem dari Politeknik Pontianak. (LP10/red)

    Latest articles

    Polri Gelar Sosialisasi Tangkal Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com- Bertempat di Aula Hotel Raihan, Kampung Onim Jaya, Distrik Bomberay, Kamis (7/8/2025) Satgaswil Densus 88 AT Papua Barat berkolaborasi dengan Polsek Bomberay...

    More like this

    Polri Gelar Sosialisasi Tangkal Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Bertempat di Aula Hotel Raihan, Kampung Onim Jaya, Distrik Bomberay, Kamis (7/8/2025)...

    Apel Persiapan HUT Ke-80 RI di Teluk Bintuni, Bupati Tekankan Semangat Persatuan

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Bupati Teluk Bintuni Yohanis Manibuy menekankan semangat persatuan dalam menyambut...

    Polda Papua Barat Periksa Kegiatan OPD Pemprov Terkait Temuan BPK

    MANOKWARI, LinkPapua.id – Polda Papua Barat mulai memeriksa sejumlah kegiatan organisasi perangkat daerah (OPD)...
    Exit mobile version