25.3 C
Manokwari
Jumat, Agustus 8, 2025
25.3 C
Manokwari

Search for an article

More

    Masata Teluk Bintuni Komitmen Ubah Air Terjun Korano Botai Jadi Destinasi Wisata Jempolan

    Published on

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.com – Organisasi Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Teluk Bintuni siap mengubah air terjun Korano Botai yang terletak di hutan Kampung Botai, Distrik Manimeri, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, menjadi destinasi wisata jempolan.

    Di bawah kepemimpinan Ketua Masata Teluk Bintuni, Maria Horna, pengurus dan relawan Masata meninjau langsung ke objek wisata tersebut, Kamis (25/5/2023). Air terjun Korano Botai terletak sekitar tiga kilometer dari jalan raya Bintuni – Manokwari.

    Kampung Botai, yang merupakan pintu gerbang menuju Teluk Bintuni, merupakan kampung terakhir yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Manokwari Selatan. Jaraknya sekitar 45 kilometer dari ibu kota Teluk Bintuni.

    Dengan senjata parang dan meteran, para pengurus Masata berjuang melalui perjalanan yang penuh liku untuk membersihkan jalan menuju kawasan air terjun yang diyakini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun internasional.

    Pemetaan rute menuju objek wisata ini akan menjadi landasan bagi Masata untuk membangun jalan yang nyaman bagi para pengunjung.

    Masata bertekad mengembangkan keindahan tersembunyi di hutan Botai ini dengan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat setempat. Potensi wisata alam yang ada di sana menjadi landasan kuat untuk melanjutkan upaya ini.

    Saat ini, belum ada akses yang terbuka untuk masuk ke kawasan air terjun setinggi 30 meter itu. Wisatawan yang ingin mengunjungi tempat ini harus melewati semak belukar dan menanjak turun bukit selama sekitar dua jam perjalanan. Perjalanan ini membutuhkan usaha ekstra karena harus melintasi dua sungai dan beberapa jurang yang menuntut tenaga.

    “Kalau kemudian hanya dibiarkan seperti ini, tidak dikelola dengan baik, maka selamanya potensi alam ini kurang memberi manfaat kepada masyarakat, utamanya masyarakat adat sebagai pemilik ulayat,” kata Maria.

    Namun, jika potensi alam ini diatur dan dikelola dengan baik, hasilnya akan memberikan manfaat ganda bagi masyarakat lokal dan pemerintah daerah. Masyarakat Botai yang akan terlibat langsung dalam pengelolaan objek wisata ini akan menerima bagian dari pendapatan yang diperoleh dari para pengunjung.

    “Kalau akses masuk sudah dibangun, saya yakin tempat ini akan ramai didatangi pengunjung,” ucapnya.

    Sebelum melakukan peninjauan langsung ke lokasi obyek wisata, Maria telah mempresentasikan gagasannya kepada Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw. Inisiatif ini mendapatkan respons positif dan apresiasi.

    “Pak Bupati bilang, silakan Masata kerjakan dulu programnya, nanti pemerintah daerah pasti akan memberikan dukungan,” ungkap Maria Horna.

    Inisiatif Masata yang akan menjadi pelopor dalam pengembangan obyek wisata ini juga mendapat dukungan penuh dari masyarakat Sough yang tinggal di Kampung Botai.

    Seperti yang diungkapkan Luter Sayori, pemilik wilayah hutan Botai, masyarakat sangat membutuhkan keterlibatan Masata sebagai mitra dalam mengembangkan obyek wisata di Botai.

    Kawasan hutan Botai tidak hanya memiliki satu air terjun, melainkan ada tiga. Selain itu, terdapat juga gua yang belum dimanfaatkan sebagai objek wisata.

    “Makanya kami sangat berterima kasih ketika Masata ambil bagian untuk bersama-sama kami masyarakat pemilik ulayat dalam mengelola potensi wisata alam ini,” beber Luter.

    Luter menambahkan beberapa pihak telah melakukan survei di lokasi ini untuk pengembangan wisata, tetapi setelah kunjungan pertama, mereka tidak pernah kembali untuk melanjutkan programnya.

    “Kami mencari mitra yang serius untuk mengurus potensi alam ini. Masyarakat juga sudah berkomitmen untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi semua pengunjung jika kemudian tempat ini sudah ditata baik sebagai tempat wisata,” ujarnya. (LP5/Red)

    Latest articles

    665 Tahun Islam di Papua, Dua Wagub Hadiri Perayaan Akbar di...

    0
    FAKFAK, LinkPapua.id - Dua wakil gubernur dari Papua Barat dan Papua Barat Daya menghadiri perayaan akbar 665 tahun masuknya Islam di tanah Papua yang...

    More like this

    665 Tahun Islam di Papua, Dua Wagub Hadiri Perayaan Akbar di Fakfak

    FAKFAK, LinkPapua.id - Dua wakil gubernur dari Papua Barat dan Papua Barat Daya menghadiri...

    Pemprov Papua Barat Daya Latih OAP Jadi Pemandu Selam Bersertifikat

    RAJA AMPAT, LinkPapua.id - Pemprov Papua Barat Daya membekali orang asli Papua (OAP) dengan...

    Buron Sejak 2014, TNI Tembak Mati Tokoh OPM Mayer Wenda di Papua Pegunungan

    JAKARTA, LinkPapua.id - Tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM), Mayer Wenda alias Kuloi Wonda, tewas...
    Exit mobile version