28.5 C
Manokwari
Sabtu, Agustus 9, 2025
28.5 C
Manokwari

Search for an article

More

    Wagub Papua Barat soal Ubah Nama Bandara Rendani: Harus Disepakati Semua Pihak

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Wakil Gubernur (Wagub) Papua Barat, Mohamad Lakotani, menyebut perubahan nama Bandara Rendani Manokwari harus melalui kesepakatan bersama semua pihak. Dia menekankan, keputusan perlu melibatkan seluruh komponen masyarakat agar dapat diterima secara luas.

    Lakotani mengatakan, Bandara Rendani merupakan salah satu bandara representatif di Papua Barat sehingga perubahan nama tidak bisa diputuskan secara sepihak. Pemerintah provinsi, kata dia, berencana mengundang berbagai elemen masyarakat untuk mendiskusikan usulan tersebut.

    “Untuk memutuskan perubahan nama perlu duduk bersama-sama dan mendiskusikan agar keputusan yang diambil dapat diterima oleh semua,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (26/5/2025).

    Selain perubahan nama Bandara Rendani, Lakotani menyebut pendekatan serupa juga akan diterapkan dalam penentuan nama Rumah Sakit Provinsi Papua Barat yang hingga kini belum memiliki nama resmi.

    “Iya, nanti kita akan bahas itu. Intinya nama yang diambil harus bisa diterima oleh semua orang sehingga tidak menimbulkan kegaduhan maupun keresahan di kalangan masyarakat luas,” katanya.

    Diberitakan sebelumnya, Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengusulkan perubahan nama Bandara Rendani Manokwari menjadi Bandara Ottow-Geissler Rendani Manokwari.

    Usulan itu Hermus sampaikan dalam Rapat Kerja (Raker) Bupati dan Konsultasi Publik RPJMD 2025–2030 di Auditorium TP-PKK, Manokwari, Selasa (22/4/2025).

    Menurut Hermus, perubahan nama ini sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa Ottow dan Geissler, dua tokoh pembawa Injil pertama ke tanah Papua melalui Pulau Mansinam di Manokwari.

    “Sebagai tanah peradaban, tentunya kami sebagai penerus ingin mengabadikan kedua nama tersebut menjadi nama bandara di Manokwari sebagaimana yang terjadi di bandara-bandara lainnya,” ujarnya.

    Hermus berharap, nama baru tersebut bisa memperkuat identitas sejarah dan budaya Manokwari sebagai pintu masuk peradaban di tanah Papua.

    Sebagai informasi, Ottow dan Geissler merujuk pada Carl Wilhelm Ottow dan Johann Gottlob Geissler. Mereka adalah dua misionaris asal Jerman dari lembaga Zending Gossner Mission di Berlin, yang pertama kali membawa Injil ke tanah Papua, tepatnya ke Pulau Mansinam, Manokwari, pada 5 Februari 1855. (LP14/red)

    Latest articles

    Peletakan Batu Pertama Masjid Babussalam, Bupati Bintuni Ajak Warga Bergotong Royong

    0
    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy, menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Masjid Babussalam di Kompleks Nusantara, Distrik Bintuni Timur. Masjid ini...

    More like this

    Peletakan Batu Pertama Masjid Babussalam, Bupati Bintuni Ajak Warga Bergotong Royong

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy, menghadiri peletakan batu pertama pembangunan...

    Bupati Bintuni Buka Turnamen Bulutangkis Antar-OPD Meriahkan HUT Ke-80 RI

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Bupati Teluk Bintuni Yohanis Manibuy bersama Wakil Bupati Joko Lingara...

    Kick Off! 15 Tim Ramaikan Piala Soeratin U13, U15, dan U17 di Teluk Bintuni

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Piala Soeratin 2025 Papua Barat resmi bergulir di Teluk Bintuni....
    Exit mobile version