24.3 C
Manokwari
Rabu, Oktober 1, 2025
24.3 C
Manokwari

Search for an article

More

    COVID-19 masih mengkhawatirkan, sekolah tatap muka harus matang

    Published on

    MANOKWARI,Linkpapuabarat.com-Satuan pendidikan di Provinsi Papua Barat diharapkan melakukan persiapan secara matang sebelum menerapkan sekolah tatap muka pada Januari tahun depan.

    Juru bicara penanganan COVID-19 Papua Barat, Arnoldus Tiniap, Jumat (11/12), mengatakan penyebaran di Papua Barat masih mengkhawatirkan. Penambahan masih terus terjadi.

    “Kita harus benar-benar siap kalau ingin menerapkan sekolah tatap muka,” katanya.

    Tiniap mengemukakan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) secara nasional belum merekomendasikan pembukaan kembali aktivitas pendidikan. Kondisinya belum memungkinkan karena ada potensi lonjakan kasus.

    “Ada banyak moment di bulan Desember dimana pada situasi tersebut lonjakan kasus COVID-19 sangat mungkin terjadi. Pilkada baru selesai, dalam waktu dekat ada perayaan Natal dan cuti bersama,” ucap Arnold.

    Menurutnya, wali murid atau komite sekolah harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan jika sekolah ingin menerapkan sekolah tatap muka. Disisi lain tata laksana serta sarana prasarana protokol kesehatan harus siap.

    “Kalau terjadi apa-apa sama anak-anak nanti orang tua yang sedih dan repot. Kalau anak sakit karena terpapar COVID-19 orang tua mana yang tidak susah,” sebutnya

    Arnold pun berpandangan bahwa belum semua siswa pada tingkatan pendidikan mampu menerapkan protokol kesehatan secara baik. Hal ini harus menjadi pertimbangan baik Dinas Pendidikan maupun sekolah.

    “Anak-anak sekolah dasar tentu masih kesulitan untuk benar-benar menerapkan protokol, begitu pula SMP. Saat di dalam kelas mungkin bisa diatur, tapi saat jam istirahat hal itu sangat sulit karena mereka belum punya kesadaran yang baik tentang bahaya COVID-19,”katanya.

    Sesuai peta penyebaran COVID-19 lanjut Arnold, seluruh daerah di Papua Barat saat ini memiliki kerentanan yang sama. Temuan kasus baru masih terus terjadi.

    “Kalau terpaksa harus dilaksanakan sekolah tatap muka, anak-anak jangan masuk secara serentak. Harus diatur, disiapkan sift agar mereka masuk bergiliran,”pungkasnya. (LPB1/red

    Latest articles

    DPRK Sentil RPJMD Teluk Wondama, Desak Atasi Ketimpangan Pendidikan-Pembangunan

    0
    TELUK WONDAMA, LinkPapua.id - DPRK Teluk Wondama, Papua Barat, menyoroti masih tingginya ketimpangan layanan pendidikan, kesehatan, dan pembangunan ekonomi antarwilayah. DPRK mendesak agar RPJMD...

    More like this

    Tok! RAPBD Perubahan 2025 Papua Barat Disahkan, Pendapatan Naik Rp166,13 Miliar

    MANOKWARI, LinkPapua.id - DPR Papua Barat mengesahkan RAPBD Perubahan 2025. Pendapatan daerah tercatat naik...

    RAPBD Perubahan 2025 Papua Barat Dinilai Tak Pro Pembangunan, Belanja Rutin Terlalu Besar

    MANOKWARI, LinkPapua.id - Fraksi Amanat Sejahtera menilai RAPBD Perubahan Papua Barat 2025 belum berpihak...

    Lakotani Ingatkan OPD Papua Barat: Jangan Ada SiLPA Lagi di 2025

    MANOKWARI, LinkPapua.id – Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani mengingatkan organisasi perangkat daerah (OPD)...
    Exit mobile version