25.4 C
Manokwari
Senin, Agustus 11, 2025
25.4 C
Manokwari

Search for an article

More

    Jadi Penyumbang Inflasi Tertinggi, Harga Ikan di Manokwari Kini Turun

    Published on

    MANOKWARi, Linkpapua.com – Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Barat Yacob Fonataba melakukan sidak ke Pasar Sanggeng, Manokwari, Jumat (6/10/2023). Jacob mengecek stok dan harga sejumlah bahan pangan.

    Sidak dilakukan seusai launching Gerakan Peduli Masyarakat Papua Penuh Damai di Masjid Ridwanul Bakhri Fasharkan. Jocab mengatakan, harga pangan masih relatif terkendali. Tapi kenaikannya harus diantisipasi.

    “Ada kenaikan tapi tak terlalu signifikan. Masih relatif normal. Tetapi harus kita antisipasi,” terang Yacob.

    Yacob juga sempat berbelanja ke pasar ikan. Menurutnya, harga ikan justru turun. Padahal beberapa bulan lalu, ikan menjadi salah satu penyumbang inflasi tertinggi di Papua Barat.

    Yacob juga berbelanja sayur-sayuran dan buah. Dari sidak ini, ia menyimpulkan bahwa stok pangan masih cukup aman. Tak ada kelangkaan jenis pangan tertentu.

    “Untuk bahan pangan yang disuplai ke masyarakat, tersedia sangat baik di pasar”, ujarnya.

    Yacob Ajak Masyarakat Berkebun

    Sebelumnya, Penjabat Sekretaris Daerah Jacob Fonataba mengingatkan masyarakat akan naiknya harga pangan di tengah fenomena El Nino yang berkepanjangan. Menurut Jacob, harus ada solusi jangka pendek untuk mengantisipasi gejolak harga.

    “Jika Jawa dan Sulawesi sudah turun produksi padinya, otomatis persediaan beras nasional akan terbatas. Stok terbatas akan memicu kenaikan harga,” kata Yacob saat menghadiri launching Gerakan Peduli Masyarakat Papua Penuh Damai di tingkat Gemar Papeda di Masjid Ridwanul Bakhri Fasharkan, Manokwari, Jumat (6/10/2023).

    Menurut Yacob, kondisi ini harus diantisipasi. Ia mengatakan, harga pangan tak bisa distabilisasi jika produksi menurun.

    Kemarin kata dia, beras premium mulai mengalami kenaikan. Meski kenaikannya masih relatif kecil, tetapi tetap akan memengaruhi saya beli masyarakat.

    “Kemarin saya sidak di gudang distributor, harga beras premium yang tadinya 15 ribu sudah mengalami kenaikan menjadi 16 ribu. Nanti bisa naik lagi jika produksi beras menurun”, ujarnya.

    Selaku Kepala Dinas Pertanian di Provinsi Papua Barat, Ia mengajak agar masyarakat mau berkebun. Menanam cabai, tomat, keladi dan betatas. Diversifikasi pangan menu harus diutamakan.

    “Jangan hanya makan nasi, bapak dan ibu juga harus berkebun”, ungkapnya.

    Yacob juga mengajak masyarakat agar lebih memilih produk produk lokal. Sebab produk lokal tak kalah berkualitas dan tentu akan membangkitkan ekonomi kerakyatan.

    “Ko top kalau ko beli produk-produk lokal mama-mama Papua,” imbuh Yacob. (LP12/red) 

    Latest articles

    Hadiri Penanaman Padi Serentak, Kapolres Mansel Siap Dukung Program Ketahanan Pangan

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.id– Kepala Kepolisian Resor Manokwari Selatan AKBP Marzel Doni, S.I.M., M.H, menghadiri kegiatan Penanaman Padi Sawah secara serentak bertema Bersama Petani, Wujudkan Ketahanan...

    More like this

    Hadiri Penanaman Padi Serentak, Kapolres Mansel Siap Dukung Program Ketahanan Pangan

    MANOKWARI, Linkpapua.id– Kepala Kepolisian Resor Manokwari Selatan AKBP Marzel Doni, S.I.M., M.H, menghadiri kegiatan...

    Tak Khawatir Biaya, Warga Manokwari Sembuh dari Malaria Berkat Program JKN

    MANOKWARI, LinkPapua.id - Wellem Rumwaropen (57), warga Manokwari, Papua Barat, tak perlu pusing memikirkan...

    Sambut HUT ke 80 RI, Polres Manokwari Selatan Bagikan 800 Bendera Merah Putih kepada Pengguna Jalan

    MANOKWARI SELATAN, Linkpapua.id- Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kepolisian...
    Exit mobile version