27.3 C
Manokwari
Kamis, Oktober 16, 2025
27.3 C
Manokwari

Search for an article

More

    Papua Barat Dorong Potensi Bintuni-Arfak-Kaimana Jadi Wisata Unggulan

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.id – Hutan mangrove di Teluk Bintuni, kawasan Pegunungan Arfak (Pegaf), dan Teluk Triton di Kaimana ditargetkan jadi ikon wisata unggulan Papua Barat. Tiga kawasan itu disebut sudah dikenal dunia dan punya nilai jual tinggi.

    “Tiga titik itu yang memang menjadi objek unggulan yang dikembangkan agar ke depan kita juga punya ikon pariwisata unggul di Papua Barat. Mengapa tiga titik ini? Karena memang tiga tempat ini telah memiliki nilai dan dikenal dunia,” kata Ketua Bapemperda DPR Papua Barat Amin Ngabali usai rapat terkait raperdasi rencana induk kepariwisataan (RIP) di Hotel Vitta Niu, Manokwari, Rabu (1/10/2025).

    Amin menyebut hutan mangrove Bintuni merupakan yang terbesar kedua di dunia. Potensi ini sudah diakui secara internasional sehingga bisa menjadi daya tarik utama wisata mangrove.

    Kawasan Pegaf juga memiliki keunggulan dengan suhu dingin khas dan keindahan Danau Anggi Giji serta Anggi Gida. Dia menilai potensi itu sangat layak didorong sebagai wisata unggulan.

    Kemudian, Teluk Triton di Kaimana juga masuk daftar prioritas. Kawasan ini sudah dikenal dunia dan memiliki peluang besar untuk dikembangkan lebih lanjut.

    Amin menambahkan pengembangan pariwisata tak hanya fokus pada tiga kawasan tersebut. Ada pula pantai Amban yang dikenal sebagai ikon surfing dunia dan wisata kampung Kwau yang baru diresmikan.

    Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Papua Barat Eduard Toansiba menyatakan pihaknya siap menindaklanjuti usulan Bapemperda. Dia menyebut catatan dan masukan yang ada akan menjadi dasar penyusunan program.

    “Saran dan masukan telah kami terima dan catatan-catatan ini akan menjadi pertimbangan ketika kami akan membuat program dalam upaya pengembangan kepariwisataan,” ucapnya.

    Toansiba berharap raperdasi RIP segera disahkan. Menurutnya, aturan itu akan menjadi pedoman pengembangan pariwisata pada 2026 sesuai RPJMD.

    “Dengan berpisah Papua Barat dan Papua Barat Daya, tentu banyak memisahkan kawasan-kawasan pariwisata yang kita miliki. Raperdasi inilah yang menjadi acuan dasar hukum dalam pengembangan kepariwisataan,” terangnya.

    Menurutnya, Pegaf dan Kaimana tetap diprioritaskan dalam RPJMD. Sementara di Manokwari, fokus diarahkan pada pengembangan situs-situs keagamaan. (LP14/red)

     

    Latest articles

    Rakor PAKEM, Bupati Mansel Ajak Warga Jaga Toleransi Beragama

    0
    MANSEL, LinkPapua.id – Bupati Manokwari Selatan (Mansel) Bernard Mandacan mengajak masyarakat untuk menjaga toleransi dan menaati norma hukum dalam beragama. Pesan itu ia sampaikan...

    More like this

    Rakor PAKEM, Bupati Mansel Ajak Warga Jaga Toleransi Beragama

    MANSEL, LinkPapua.id – Bupati Manokwari Selatan (Mansel) Bernard Mandacan mengajak masyarakat untuk menjaga toleransi...

    IMI Papua Barat Gelar Motoprix Seri III, Siapkan Wakil ke Kejurnas

    MANOKWARI, LinkPapua.id - Ikatan Motor Indonesia (IMI) Papua Barat menggelar Kejuaraan Motoprix Seri III...

    CSR di Papua Barat Bakal Satu Arah dengan RPJMD, Tak Jalan Sendiri Lagi

    MANOKWARI, LinkPapua.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat akan menyatukan arah program Corporate Social...
    Exit mobile version