25.2 C
Manokwari
Rabu, September 24, 2025
25.2 C
Manokwari

Search for an article

More

    Ucapan Rasis Picu Kerusuhan di Yalimo, GNK Ajak Dialog Damai

    Published on

    YALIMO, LinkPapua.id – Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) menyoroti kerusuhan di Distrik Elilim, Yalimo, Papua Pegunungan, yang dipicu ucapan rasis antarpelajar. Inisiator GNK, Habib Syakur Ali Mahdi, meminta semua pihak meredam amarah lewat dialog damai.

    “Indonesia ini dibangun atas semangat Bhinneka Tunggal Ika. Satu kata, satu ucapan yang salah bisa menjadi bara. Tetapi bangsa ini akan hancur jika bara itu dibiarkan menjadi api. Kita tidak boleh kalah oleh provokasi rasis yang hanya memecah persaudaraan,” ujar Habib Syakur dalam keterangannya, Selasa (16/9/2025).

    Habib Syakur menilai peristiwa itu harus menjadi pelajaran bersama, bukan bahan memperlebar jurang kebencian. Dia menegaskan kerukunan harus dijaga dengan cara yang persuasif.

    GNK mendesak aparat, tokoh adat, tokoh agama, dan dunia pendidikan di Papua segera turun tangan. Menurutnya, dialog damai dan penegakan hukum yang adil menjadi kunci mencegah kerusuhan meluas.

    “Kita tidak boleh biarkan isu rasis ini dijadikan bahan bakar politik identitas atau dipelintir kelompok separatis. Semua pihak harus dewasa menyikapi, karena bangsa ini besar bukan karena satu suku, tapi karena kita bersatu,” katanya.

    Dia juga mengingatkan generasi muda Papua agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi. Menurutnya, ucapan rasis dari satu individu tidak boleh digeneralisir menjadi kebencian kolektif.

    “Anak-anak Papua, kalian adalah bagian terhormat dari Indonesia. Jangan biarkan satu kata kotor merusak masa depanmu. Jawablah kebodohan dengan kecerdasan, jawablah kebencian dengan persaudaraan,” tambah Habib Syakur.

    Dengan sikap tegas ini, GNK berharap situasi Yalimo segera mereda dan masyarakat kembali rukun. Aparat diminta menjaga keamanan dengan tetap mengedepankan pendekatan humanis.

    “Indonesia berdiri di atas keberagaman yang indah. Dari Sabang sampai Merauke, dari Toraja hingga Yalimo, semuanya adalah satu keluarga besar yang diikat oleh merah putih. Seluruh masyarakat harus sama-sama meredam amarah dengan kepala dingin. Mari jaga persaudaraan, sebab Papua dan seluruh Indonesia adalah satu bangsa, satu rumah, dan satu keluarga,” pungkasnya. (*/red)

     

    Latest articles

    Turnamen Perseman Old Star 2025, Janjikan Perang Bintang Pemain Legend Dari...

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.id- Turnamen Perseman Old Star (TPOS) 2025 yang akan dilaksanakan November mendatang disambut antusias oleh sejumlah tim undangan. Wakil Ketua Panitia TPOS 2025 Marthen...

    More like this

    Turnamen Perseman Old Star 2025, Janjikan Perang Bintang Pemain Legend Dari Tanah Papua

    MANOKWARI, Linkpapua.id- Turnamen Perseman Old Star (TPOS) 2025 yang akan dilaksanakan November mendatang disambut...

    Inspektorat Mansel Terkesan Tutupi Data OPD Belum Kembalikan Temuan BPK

    MANSEL, LinkPapua.id - Inspektorat Manokwari Selatan (Mansel) terkesan tidak transparan soal data organisasi perangkat...

    Deadline 30 September! Bupati Mansel Warning OPD soal Temuan BPK

    MANSEL, LinkPapua.id - Bupati Manokwari Selatan (Mansel) Bernard Mandacan mengingatkan pimpinan OPD agar segera...
    Exit mobile version