27.7 C
Manokwari
Jumat, Agustus 8, 2025
27.7 C
Manokwari
More

    BPKP Papua Barat Wanti-wanti Kepala Daerah Hindari In-efisiensi yang Bisa Rugikan Negara

    Published on

    MANOKWARI,Linkpapua.com – Plt Kepala Perwakilan BPKP Papua Barat Eko Heri Winarno menjelaskan bahwa in-efisiensi anggaran berpotensi menyebabkan kerugian negara. Karenanya, pemerintah daerah harus mampu merencanakan program penyusunan anggaran yang efektif.

    “Dari evaluasi yang dilakukan mudah-mudahan hasilnya bagus tidak ada ii-efektivitas dan in-efisiensi,” ujar Eko Heri Winarno.

    Winarno menyebut, jika ditemukan adanya potensi tidak efektif dan potensi tidak efisien, BPKP akan memberikan rekomendasi untuk memperbaiki. Sementara atas rekomendasi yang diberikan tindak lanjutnya mau tidaknya dijalankan, Winarno mengatakan itu kewajiban dari pemerintah daerah yang bersangkutan.

    Baca juga:  Kepolisian akan Lanjutkan Pencarian Tomi Marbun

    “Kami BPKP sesuai arahan presiden hanya melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi perbaikan,” Tuturnya

    Winarno mengatakan bahwa saat ini merupakan momen penting karena dengan adanya kepala daerah yang baru untuk menjalankan RPJMD yang di dalamnya tidak memiliki in efektivitas dan in efisiensi jika rekomendasi hasil evaluasi telah ditindaklanjuti.

    “Jika nantinya ada persoalan rekomendasinya itu ditindaklanjuti melalui penyusunan RPJMD gubernur dan kepala daerah yang baru. Sehingga nantinya dalam perjalanan pemerintahan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan menghasilkan manfaat yang dirasakan oleh masyarakat,” katanya.

    Baca juga:  DPR PB Siap Selesaikan Perda RTRW, Hadirkan Gedung Dewan Representatif

    Selanjutnya Winarno mengemukakan bahwa langkah ini merupakan salah satu cara mencegah indikasi kerugian negara. Ia mengatakan bahwa kerugian negara berawal dari tidak efisien dalam penggunaan anggaran.

    “Misalnya seperti kegiatan yang tidak perlu tapi dilaksanakan atau kegiatan yang memang perlu tapi kebutuhan belanjanya tidak harus sebanyak itu,” terang Winarno.

    Baca juga:  Mananwir Hengky Korwa Terpilih Jadi Kepala Suku Byak Papua Barat  

    Winarno juga menyebutkan bahwa dengan PAD yang masih kecil dan ketergantungan dengan dana transfer sangat besar sementara persoalannya di sektor pendidikan, kesehatan, kemiskinan ekstrem hingga stunting yang masih banyak. Hal ini yang harus diintervensi dengan menggunakan sumber daya yang terbatas yang telah dianggarkan.

    “Maka perlunya prioritas program yang penting-penting saja maka hal ini yang merujuk pada Inpres presiden,” imbuhnya. (LP14/red)

    Latest articles

    Polri Gelar Sosialisasi Tangkal Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.com- Bertempat di Aula Hotel Raihan, Kampung Onim Jaya, Distrik Bomberay, Kamis (7/8/2025) Satgaswil Densus 88 AT Papua Barat berkolaborasi dengan Polsek Bomberay...

    More like this

    Polri Gelar Sosialisasi Tangkal Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Bertempat di Aula Hotel Raihan, Kampung Onim Jaya, Distrik Bomberay, Kamis (7/8/2025)...

    Apel Persiapan HUT Ke-80 RI di Teluk Bintuni, Bupati Tekankan Semangat Persatuan

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Bupati Teluk Bintuni Yohanis Manibuy menekankan semangat persatuan dalam menyambut...

    Polda Papua Barat Periksa Kegiatan OPD Pemprov Terkait Temuan BPK

    MANOKWARI, LinkPapua.id – Polda Papua Barat mulai memeriksa sejumlah kegiatan organisasi perangkat daerah (OPD)...