MANOKWARI, LinkPapua.id – Pemprov Papua Barat mengapresiasi peran perempuan Maybrat dalam mengembangkan UMKM. Pujian itu disampaikan saat perayaan HUT ke-21 Ikatan Finya Maybrat (IFM) di Gedung GBAI Jemaat Pemulihan Taman Ria Wosi, Manokwari, Sabtu (9/9/2025).
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Papua Barat, Tirta Josephintje Ida Wader, menyebut HUT IFM adalah momentum meneguhkan kembali peran perempuan Maybrat. Dia mengatakan IFM telah menjadi wadah penopang perempuan dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.
“Peran IFM dalam pemberdayaan UMKM, ekonomi kreatif lokal, sangat nyata dalam mendorong peningkatan perekonomian di Manokwari,” ujar Tirta.
Dia mengajak perempuan menjadi pribadi tangguh dan berdaya agar berkontribusi dalam pembangunan daerah. Tirta juga mendorong IFM meningkatkan kapasitas diri demi membuka peluang bagi suku Maybrat tumbuh dengan kekuatan kesetaraan, pemberdayaan, dan perlindungan perempuan.
Pada perayaan HUT kali ini, acara diawali ibadah yang dipimpin Pendeta Sardika Yumami. Dia mengungkapkan perjalanan panjang IFM selama 21 tahun penuh liku-liku, namun tetap solid karena kekompakan anggotanya.
Perayaan ini menjadi momentum mempererat persatuan agar IFM terus bersinergi dengan Pemkab Manokwari. Sardika mengingatkan, tanpa kebersamaan IFM akan mudah terpecah.
“Saya percaya dengan HUT ke-21 IFM semakin solid kompak dan eksis dalam berkontribusi membangun daerah melalui perempuan-perempuan tangguh,” katanya.
Ketua panitia Sonya F Nauw menyampaikan terima kasih atas kerja sama semua pihak hingga puncak perayaan HUT IFM terlaksana. Dia menekankan pentingnya perempuan Maybrat bersatu, mampu bersaing, dan mengelola diri agar berdampak positif pada daerah.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh penyumbang, donatur yang telah membantu mensukseskan perayaan HUT IFM,” tuturnya.
Sonya merekomendasikan agar pengurus segera membentuk panitia Natal dan Mubes IFM. Menurutnya, ini penting untuk menjaga kekompakan dan kebersamaan.
Ketua IFM Apilena D Trees Saa menyebut usia 21 tahun adalah masa produktif untuk IFM. Dia berharap tahun ini menjadi tahun perubahan bagi organisasi.
“Kita lihat teman-teman dari SP mereka lebih semangat ketika ada kegiatan-kegiatan, maka kita yang ada di ibukota juga jangan kalah,” ucapnya.
Apilena menegaskan IFM merupakan salah satu representasi organisasi wanita di Manokwari. Dia mengajak seluruh anggota untuk bersatu dan terus berkontribusi dalam pembangunan.
“Peran perempuan sangat penting dalam mengelola keluarga dan menyiapkan anak-anak generasi penerus. Perempuan juga merupakan pendorong yang kuat dalam mensuport suaminya,” sebutnya.
Perwakilan Kepala Suku Besar Maybrat, Soleman Sikrit, menegaskan IFM adalah organisasi perempuan Maybrat pertama di Manokwari. Dia menolak wacana perubahan nama organisasi tersebut.
“Kata ‘Finya’ merupakan tanda kekuatan bagi perempuan Maybrat. Sehingga ini merupakan kata yang paling tepat untuk organisasi ini,” terangnya.
Soleman berharap IFM bangkit membawa nama Maybrat agar diingat banyak orang. Dia juga mendorong orang Maybrat lebih banyak berkontribusi untuk pembangunan daerah. (LP14/red)