25.7 C
Manokwari
Senin, Desember 8, 2025
25.7 C
Manokwari

Search for an article

More

    Korban Tabrak Lari Tewas, Keluarga Soroti Layanan RS di Manokwari Lamban

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.id – Keluarga Marvel Rumbin menuding pelayanan rumah sakit di Manokwari, Papua Barat, lamban hingga ikut memperburuk kondisi korban tabrak lari yang akhirnya meninggal dunia. Mereka menggelar aksi protes dan mendesak evaluasi total layanan kesehatan di daerah itu.

    Aksi digelar di lampu merah Jalan Makalow, Senin (24/11/2025), dan diikuti keluarga besar Marvel. Mereka menilai buruknya respons medis menjadi salah satu faktor yang memperparah kondisi korban.

    “Kami menggelar aksi hari ini bukan hanya menuntut polisi menangkap pelaku, namun kami juga mendesak agar rumah sakit yang ada di Manokwari dievaluasi,” ujar Boy Menarbu, perwakilan keluarga.

    Menarbu menjelaskan Marvel sempat dilarikan ke Rumkital dr Azhar Zahir AL setelah kecelakaan. Namun, keluarga kecewa karena penanganan disebut sangat lamban dan tidak maksimal.

    “Penanganan kurang memuaskan dan keluarga menunggu hingga dua jam lebih serta korban Marvel bereaksi (kesakitan parah) baru dilakukan penanganan. Hal itu juga tidak maksimal mengakibatkan korban dilarikan ke RSUD,” tuturnya.

    “Janji dokter di mana? Janji perawat di mana? Kami sangat kecewa. Saya pikir hari ini keluarga Marvel yang jadi korban, tapi besok pasti ada keluarga lain yang menjadi korban,” tambah Menarbu.

    Mereka meminta seluruh fasilitas dan pelayanan kesehatan di Manokwari dievaluasi serius. Keluarga menuntut petugas yang dinilai tidak profesional dicopot dari jabatannya.

    Menarbu membandingkan kasus ini dengan insiden serupa di Jayapura. Dia menyinggung tindakan gubernur setempat yang mencopot pejabat RS setelah kasus seorang ibu dan bayinya meninggal usai ditolak empat rumah sakit.

    “Sistem pelayanan yang tidak bagus mesti diubah. Kesehatan di Papua ini harus bagus apalagi ada dana otsus. Kita sangat menyayangkan dengan anggaran yang besar namun kualitas kesehatan masih minim,” ucapnya.

    Keluarga berharap pemerintah daerah menindaklanjuti tuntutan tersebut. Mereka menegaskan kasus Marvel harus menjadi yang terakhir di Manokwari.

    “Kami sangat kecewa dengan pelayanan di rumah sakit dan juga pihak kepolisian dalam mengungkap kasus ini,” ketus Lukas Sloyer, keluarga korban lainnya. (LP14/red)

    Latest articles

    DAP Bintuni Ingatkan Warga Jaga Keamanan Jelang Tutup Tahun

    0
    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Yan Viktor Kamisopa, mengimbau seluruh masyarakat untuk bersatu menjaga keamanan...

    More like this

    DAP Bintuni Ingatkan Warga Jaga Keamanan Jelang Tutup Tahun

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat,...

    Ketua Lapepa Teluk Bintuni: Warga Jangan Terpecah Isu

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Ketua Lembaga Adat Perempuan Papua (Lapepa) Kabupaten Teluk Bintuni, Papua...

    Kepala Suku Aifat Sergius Kosama Imbau Warga Jaga Kamtibmas Bintuni

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Kepala Suku Aifat di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Sergius...
    Exit mobile version