MANOKWARI, Linkpapua.id- 80 tahun sudah Republik Indonesia mengproklamirlan kemerdekaannya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, moment perayaan HUT Republik Indonesia selalu dimeriahkan dengan berbagai kegiayan maupun perayaan, baik itu didaerah hingga nasional yang dipusatkan di Istana Negara Jakarta. Namun, yang masih terus mengusik sebagian besar warga Indonesia adalah, lebih dari 10 windu Indonesia merdeka, sejauh mana implementasi pendidikan di Indonesia?.
Senator Papua Barat Lamek Dowansiba yang juga sebagai pegiat literasi menilai selama ini pelaksanaan pendidikan di Papua kususnya belum berjalan secara efektif. Diakuinya sejumlah persoalan klasik masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan oleh pemerintah.
“Persoalan sarana dan pra sarana, jumlah guru, ketersediaan buku hingga terus bergantinya kurikulum. Ini pasti sangat bersampak pada proses pendidikan,”ujar Lamek belum lama ini di Manokwari.
Selain itu, pria yang juga pernah menjadi aktivitis itu mengungkapkan selama ini pendidikan hanya berfokus pada kemampuan kognitif siswa. Menurutnya psikomotorik siswa belum dianggap menjadi faktor utama dalam penunjang pendidikan.
“Kita tidak hanya butuh SDM yang cerdas secara intelektual tetapi juga dalam spiritual dan emosional. Faktor ini yang biasa sedikit terabaikan. Untuk itu perlu ada kebijakan-kebijakan daerah yang perlu diregulasikan agar aspek filosofis juga mendapat tempat. Di Papua ini dalam membangun masyarakat perlu juga mengedepankan adat dan kebiasan dimasyarakat. Sehingga perlu juga mengedepankan aspek kearifan lokal,”ungkap dia.
Lamek mencotohkan, generasi muda Papua masih sangat minim memahami kultur, budaya maupun apa yang dilingkungannya. Sehingga ini menjadi tantangan bersama agar generasi Papua maupun yang berdomosili di Papua juga memahami kearifan lokal didaerah.
“Perlu ada upaya konkrit dari pemda untuk meningkatkan SDM. Manusia adalah objek bergerak yang pemikirannya harus terus diperbaharui. Ini yang harus dipikir bersama formulasi apa yang perlu diterapkan,”tambahnya.
Ia berharap dengan semakin bertambahnya usia negara Republik Indonesia, selain transformasi pembangunan, perlu juga adanya transformasi pendidikan agar penyiapan SDM dapat terus terjadi.(LP3/Red)