MANOKWARI, LinkPapua.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat menyiapkan anggaran Rp50 miliar untuk mendanai program Kartu Papua Barat Cerdas (KPBC). Program ini ditujukan bagi siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu dan berprestasi di jenjang SMA dan SMK.
Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Papua Barat, Barnabas Dowansiba, mengatakan program ini masih dalam tahap awal dan akan segera dibahas bersama Universitas Papua (Unipa). Kajian akademik akan menjadi dasar pelaksanaan agar tepat sasaran.
“Untuk anak yang berprestasi tentunya kita akan berikan hadiah. Kami juga akan memberikan seragam khusus untuk SMA/SMK kepada anak asli Papua yang tidak mampu,” ujarnya di Kantor Gubernur Papua Barat, Senin (4/8/2025).
Menurut Barnabas, KPBC juga bertujuan mencegah putus sekolah pada anak-anak dari keluarga kurang mampu. Bantuan juga disiapkan bagi mereka yang ingin lanjut ke jenjang perguruan tinggi.
Dia menegaskan pengawalan terhadap siswa tak mampu akan terus dilakukan sampai mereka siap masuk dunia kerja. Fokusnya bukan hanya SMA/SMK, tetapi juga perguruan tinggi.
“Tentunya kita menyiapkan anak-anak yang hebat dan mapan untuk berkontribusi dalam dunia kerja. Jika hanya lulusan SMA/SMK, tentunya belum matang untuk dunia pekerjaan dan sangat disayangkan terlebih lagi jika mereka adalah anak-anak yang berprestasi. Maka pengawalan hingga tingkap perguruan tinggi akan kami lakukan,” katanya.
Barnabas menyebut mengawal anak hingga lulus kuliah akan membawa dampak besar bagi daerah dan keluarga mereka. Apalagi jika mereka bisa berdaya saing di pasar kerja nasional maupun global.
Unipa juga disebut sudah sepakat dan akan segera menggelar pertemuan dengan Disdik Papua Barat. Pertemuan ini untuk menyepakati item bantuan dalam KPBC secara terperinci.
“Untuk pemberian bantuan seragam kepada anak OAP (orang asli Papua) tidak mampu yaitu seragam putih abu-abu dan pramuka. Namun, jika terdata hanya sedikit penerima, maka akan ditambahkan untuk seragam batik,” ungkapnya.
Hingga kini, pihaknya masih menunggu data resmi dari kabupaten terkait jumlah siswa OAP yang akan menerima bantuan. Barnabas mengemukakan dana Rp50 miliar ini sepenuhnya bersumber dari Dana Otonomi Khusus (Otsus).
Program KPBC meliputi pemberian reward bagi siswa berprestasi, beasiswa, dan bantuan fasilitas pendidikan. Untuk tahap awal, bantuan akan diprioritaskan ke siswa-siswi kelas 1 SMA/SMK.
“Jadi, kemarin kami sudah meminta untuk mencatat nama-nama siswa-siswi yang juara kelas untuk nantinya menjadi calon mendapatkan reward. Sementara untuk pemberian seragam akan memprioritaskan siswa-siswi OAP yang tidak mampu dan yang baru masuk ke SMA/SMK,” ucapnya. (LP14/red)











