26.2 C
Manokwari
Jumat, Oktober 17, 2025
26.2 C
Manokwari

Search for an article

More

    Rektor UNCRI Kupas Sejarah Kemerdekaan dan Kedaulatan Ekonomi di Dialog Astacita

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.id – Rektor Universitas Caritas Indonesia (UNCRI) Prof Dr Roberth KR Hammar mengupas sejarah kemerdekaan dan pentingnya kedaulatan ekonomi dalam Dialog Interaktif Astacita. Kegiatan ini mengusung tema Sejarah Kemerdekaan dan Peran Ekonomi untuk Indonesia Maju, Jumat (15/8/2025).

    Prof Roberth memulai pemaparan dari masuknya Portugis ke Malaka pada 1511 di bawah Afonso de Albuquerque. Spanyol menyusul ke Maluku, memicu persaingan yang diatur lewat Perjanjian Tordesillas dan Saragosa.

    “Tujuan utama bangsa Eropa kala itu adalah mengendalikan jalur perdagangan internasional dan sumber rempah bernilai tinggi,” ujarnya.

    Pada 1602, Belanda mendirikan VOC dengan hak monopoli dagang dan kekuasaan administratif. VOC menguasai pelabuhan strategis, memaksakan kontrak paksa, hingga menerapkan kerja rodi.

    Meskipun berhasil menyingkirkan Portugis dan Spanyol, VOC akhirnya bangkrut pada 1799. Penyebabnya adalah korupsi, perang, dan krisis keuangan.

    Setelah itu, Pemerintah Hindia Belanda mengambil alih seluruh aset VOC. Mereka menerapkan Cultuurstelsel dan sistem ekonomi liberal yang menguntungkan Belanda, tapi membuat rakyat pribumi miskin.

    “Kemiskinan struktural ini memicu lahirnya kesadaran nasional,” katanya.

    Budi Utomo berdiri pada 1908, diikuti Sarekat Islam, Indische Partij, dan Perhimpunan Indonesia. Sumpah Pemuda 1928 mempersatukan visi kebangsaan yang puncaknya Proklamasi 17 Agustus 1945.

    Menurutnya, kemerdekaan yang diproklamasikan Soekarno-Hatta adalah deklarasi kedaulatan politik. Namun, para pendiri bangsa juga menekankan pentingnya kedaulatan ekonomi.

    Prof Roberth menyebut tiga prinsip Pasal 33 UUD 1945, yakni kekayaan alam dikuasai negara, perekonomian disusun berdasarkan asas kekeluargaan, dan cabang produksi penting dikuasai negara. Prinsip ini untuk mencegah monopoli asing.

    Pasca-1945, strategi ekonomi diarahkan mengurangi ketergantungan pada modal dan pasar luar negeri. Langkah itu diwujudkan lewat nasionalisasi aset asing dan pembangunan berencana.

    Pada era Orde Baru, pembangunan infrastruktur menjadi prioritas. Jalan tol, pelabuhan, bandara, listrik, dan internet dibangun untuk menghubungkan pusat produksi ke pasar domestik dan global.

    Pemberdayaan sumber daya alam dilakukan dengan prinsip keberlanjutan. Penguatan SDM dilakukan melalui pendidikan vokasi, inovasi teknologi, dan pelatihan kerja.

    “Revolusi Industri 4.0 mendorong pengembangan ekonomi digital, start-up, dan e-commerce sebagai motor pertumbuhan baru,” ucapnya.

    Prof Roberth menekankan pentingnya nasionalisme ekonomi dengan mengutamakan produksi nasional dan keberpihakan pada UMKM. Pertumbuhan ekonomi juga harus selaras dengan pemerataan pendapatan dan perlindungan lingkungan.

    “Indonesia punya posisi strategis di jalur perdagangan global yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi pusat logistik Asia-Pasifik,” terangnya.

    Rektor UNCRI juga menyinggung kebijakan global yang memengaruhi perekonomian, termasuk kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump pada 2025. Dia menilai kebijakan tarif dan penghapusan de minimis berdampak pada ekspor Indonesia.

    “Peluangnya adalah Indonesia bisa menarik investasi manufaktur lewat strategi China+1, tapi risikonya biaya ekspor ritel ke AS akan naik,” tuturnya.

    Menurutnya, kunci respons Indonesia adalah bauran kebijakan fiskal-moneter yang kredibel. Selain itu, strategi penetrasi pasar dan percepatan hilirisasi dinilai perlu dipercepat.

    “Integrasi nilai perjuangan kemerdekaan dengan strategi pembangunan ekonomi berkelanjutan adalah kunci menuju Indonesia Maju 2045,” tegasnya. (*/red)

    Latest articles

    Rakor PAKEM, Bupati Mansel Ajak Warga Jaga Toleransi Beragama

    0
    MANSEL, LinkPapua.id – Bupati Manokwari Selatan (Mansel) Bernard Mandacan mengajak masyarakat untuk menjaga toleransi dan menaati norma hukum dalam beragama. Pesan itu ia sampaikan...

    More like this

    Rakor PAKEM, Bupati Mansel Ajak Warga Jaga Toleransi Beragama

    MANSEL, LinkPapua.id – Bupati Manokwari Selatan (Mansel) Bernard Mandacan mengajak masyarakat untuk menjaga toleransi...

    IMI Papua Barat Gelar Motoprix Seri III, Siapkan Wakil ke Kejurnas

    MANOKWARI, LinkPapua.id - Ikatan Motor Indonesia (IMI) Papua Barat menggelar Kejuaraan Motoprix Seri III...

    CSR di Papua Barat Bakal Satu Arah dengan RPJMD, Tak Jalan Sendiri Lagi

    MANOKWARI, LinkPapua.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat akan menyatukan arah program Corporate Social...
    Exit mobile version