TELUK BINTUNI, LinkPapua.id – Piala Soeratin 2025 Papua Barat resmi bergulir di Teluk Bintuni. Kick off pembukaan berlangsung di Lapangan Sepak Bola SP 3 Kampung Bumi Saniari, Distrik Manimeri, Jumat (8/8/2025) sore.
Sebanyak 15 tim dari tiga kelompok usia ambil bagian di turnamen ini. Rinciannya, 4 tim U13, 4 tim U15, dan 7 tim U17.
Ketua Asprov PSSI Papua Barat, Faisal Kelian, mengatakan kompetisi ini menjadi bagian dari agenda nasional yang ditetapkan dalam Kongres PSSI pada 4 Mei 2025 di Jakarta.
“Mulai tahun ini, Piala Soeratin tidak lagi terpusat hanya di tingkat provinsi. Fokusnya kini adalah menggali dan mengembangkan potensi di daerah. Dan Teluk Bintuni menjadi yang pertama di Papua Barat untuk menjadi tuan rumah,” ujarnya.
Dalam momen tersebut, Asprov PSSI Papua Barat juga menyerahkan bantuan 40 bola kepada Pemkab Teluk Bintuni. Bantuan ini untuk mendukung pembinaan sepak bola usia dini di daerah.
Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy, mengapresiasi pelaksanaan turnamen tersebut. Menurutnya, ini wujud komitmen pemerintah daerah dalam memajukan pembangunan khususnya di bidang olahraga.
“Berharap dengan adanya pertandingan ini akan menghasilkan bibit unggul bagi atlet sepak bola Kabupaten Teluk Bintuni. Melalui Piala Soeratin U13, U15, dan U17 ini nanti bisa mendapatkan bibit-bibit unggul pemain sepak bola yang nantinya bisa mewakili Kabupaten Teluk Bintuni untuk tingkat provinsi,” katanya.
Sambutan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, yang dibacakan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Perekonomian, Syors Oto Marini, menegaskan dukungan penuh pemerintah provinsi terhadap kompetisi ini. Menurutnya, turnamen ini memiliki makna strategis dalam mencari bibit unggul sepak bola muda Papua Barat.
“Kompetisi Piala Soeratin memiliki makna strategis dalam mencari bibit unggul sepak bola muda Papua Barat, sekaligus membentuk karakter, disiplin, dan sportivitas generasi penerus bangsa,” ucapnya.
Dia menambahkan, pemerintah provinsi akan terus mendukung pengembangan olahraga di Papua Barat. Dukungan itu melalui penyediaan fasilitas, pembinaan berjenjang, anggaran, dan kerja sama lintas sektor. (LP5/red)