27.1 C
Manokwari
Rabu, Agustus 6, 2025
27.1 C
Manokwari

Search for an article

More

    Tiongkok Masih Jadi Tujuan Ekspor Tertinggi Papua Barat

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Tiongkok masih menjadi tujuan ekspor tertinggi Provinsi Papua Barat. Meski ekspor Papua Barat pada November 2022 turun 11,36 persen dibanding Oktober 2022, yaitu dari USD276,57 juta menjadi USD245,14 juta.

    Sementara, jika dibanding November 2021, ekspor naik 28,14 persen. Penurunan ekspor November 2022 dibanding Oktober 2022 disebabkan turunnya ekspor migas 9,52 persen dan nonmigas 75,14 persen.

    Tiga negara tujuan ekspor Papua Barat terbesar berikutnya adalah Jepang, Korea Selatan, dan Papua Nugini dengan nilai ekspor masing-masing sebesar USF84,62 juta, USD12,66 juta, dan USD0,56 juta, dengan kontribusi ketiga negara itu 39,91 persen.

    “Bahan bakar mineral (HS27) merupakan golongan barang yang memiliki nilai ekspor terbesar di Papua Barat pada November 2022, yaitu sebesar 243,21 juta atau 99,21 persen dari total ekspor Papua Barat. Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor Papua Barat terbesar dengan nilai ekspor sebesar USD146,63 juta dengan kontribusi sebesar 59,81 persen,” beber Lasmini, Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat, dalam rilis pers, Senin (2/1/2023).

    Dia mengungkapkan, ekspor Papua Barat pada November 2022 melalui 5 pelabuhan laut dan 3 pelabuhan udara. Ekspor terbesar Papua Barat berasal dari pelabuhan laut Bintuni dengan nilai USF243,21 juta atau 99,21 persen dari total nilai ekspor Papua Barat.

    Disusul pelabuhan laut Tanjung Perak USD0,68 juta (0,28
    persen), pelabuhan laut Manokwari USD0,56 juta (0,23 persen), pelabuhan laut Sorong USD0,48 juta (0,20 persen), pelabuhan udara Sorong/Jefman USD0,20 juta (0,08 persen), pelabuhan laut Tanjung Priok USD0,01 juta (0,0049 persen), pelabuhan udara Ngurah Rai USD0,0006 juta (0,0003 persen), dan pelabuhan udara
    Soekarno-Hatta USD0,00002 juta (0,00001 persen).

    Sementara, impor Papua Barat pada November 2022 mengalami peningkatan 100 persen, yaitu dari USD0,00 juta menjadi USD2,58 juta.

    Kata dia, bahan bakar mineral (HS27) merupakan golongan barang yang memiliki nilai impor terbesar di Papua Barat pada November 2022, yaitu USD2,58 juta atau 100,00 persen dari total impor Papua Barat.

    “Impor Papua Barat pada November 2022 hanya berasal dari dua negara, yaitu Australia dan Malaysia dengan nilai impor masing- masing sebesar USD2,03 juta dan USD0,55 juta,” paparnya. (LP9/Red)

    Latest articles

    Exit Poll PSU Pilgub Papua: Mari-Yo Unggul 57 Persen

    0
    JAYAPURA, LinkPapua.id - Pasangan calon gubernur Papua nomor urut 2, Mathius D Fakhiri-Aryoko Rumaropen (Mari-Yo), unggul sementara 57 persen berdasarkan hasil exit poll Pemungutan...

    More like this

    Polres Fakfak dan Kesbangpol Gelar Sosialisasi Pencegahan Radikalisme kepada Paskibraka 2025

    FAKFAK, Linkpapua.id— Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia serta membentengi...

    Perayaan 665 Tahun Masuknya Islam ke Tanah Papua jadi Moment Penting Perkokoh Silaturahmi

    MANOKWARI, Linkpapua.id- Pemerintah Papua Barat bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua Barat menggelar peringatan...

    Pendataan OAP 86 Persen, Disdukcapil Papua Barat Jemput Bola ke Kampung-Kampung

    MANOKWARI, LinkPapua.id – Pendataan orang asli Papua (OAP) di Papua Barat sudah mencapai 86...
    Exit mobile version