26.5 C
Manokwari
Kamis, September 25, 2025
26.5 C
Manokwari
More

    UGM-BPBD Papua Barat Pasang Alat Prediksi Gempa 1-4 Hari sebelum Kejadian

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.com – Tim riset dari Fakultas Teknik Nuklir Fisika Universitas Gajah Mada (UGM) akan memasang alat pendeteksi gempa bumi di tiga wilayah strategis di Papua dan Papua Barat. Langkah ini sebagai upaya menghadapi tingginya volume gempa yang terjadi di daerah tersebut.

    Tiga titik yang jadi lokasi penempatan alat ini, yakni Manokwari di Papua Barat serta Timika dan Jayapura di Papua.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat telah berkolaborasi dengan tim UGM dalam merencanakan dan merealisasikan proyek ini.

    Kepala BPBD Papua Barat, Derek Ampnir, menjelaskan alat pendeteksi yang akan dipasang di Manokwari akan menjadi aset berharga dalam memprediksi gempa bumi di seluruh wilayah Papua Barat.

    Baca juga:  Waterpauw Ajak Mahasiswa Polinef Lahirkan Solusi Masalah Papua Barat

    “Yang masih dalam pengembangan alat ini adalah di mana lokasi terjadinya gempa. Tetapi, soal datangnya gempa bumi sudah bisa diprediksi,” ujar Derek, Kamis (14/9/2023).

    Papua Barat dikenal sebagai wilayah yang rentan terhadap gempa bumi, dengan tingkat volume gempa yang cukup tinggi. Bahkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat hampir tiap hari terjadi gempa bumi di wilayah ini.

    Selain sebagai langkah mitigasi terhadap risiko gempa, pemasangan alat ini juga merupakan tanggapan positif terhadap harapan Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw.

    Baca juga:  Pj Gubernur Papua Barat Tunda Pertemuan dengan Pengurus Cabor KONI

    “Dengan adanya alat antisipasi gempa, informasi kepada masyarakat adanya bencana sangat cepat. Kita bisa meminimalisir dampak dan risiko bencana,” papar Derek.

    Derek juga mengungkapkan saat ini pihaknya sedang mengurus langkah administratif sebelum alat nuklir UGM dipasang.

    Mereka berencana membuat memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman dengan Fakultas Nuklir Fisika UGM guna memastikan kerja sama berkelanjutan antara kedua belah pihak.

    “Dalam MoU nanti kita akan mengatur tiga hal. Pertama, peningkatan sumber daya manusia (SDM) pada BPBD provinsi serta kabupaten. Kedua, pendampingan tenaga ahli dari UGM untuk melatih kemampuan teknis yang ada di BPBD provinsi dan kabupaten dalam penggunaan alat. Ketiga, peningkatan sarana dan prasana peningkatan keilmuan di BPBD,” bebernya.

    Baca juga:  Bertemu Presiden Jokowi, Bupati Manokwari Sampaikan 4 Program Pembangunan Strategis

    Alat yang akan dipasang di Manokwari memiliki spesifikasi andal. Di antaranya mampu memprediksi terjadinya gempa antara 1 hingga 4 hari sebelum kejadian. Meski, secara khsusus belum bisa memprediksi koordinatnya.

    Alat ini juga mendeteksi gempa skala richter (SR) lima ke atas yang mempunyai dampak kerusakan sedang hingga tinggi. Kemampuan deteksi alat ini menjangkau seluruh wilayah Papua Barat. (LP1/red) 

    Latest articles

    Polemik PETI, Bupati Manokwari dan Kapolda Duduk Bersama Pemilik Ulayat

    0
    MANOKWARI, Linkpapuq.id- Kapolda Papua Barat dan Bupati Manokwari menggelar Pertemuan dengan masyarakat pemilik hak ulayat tambang Wasirawi dan Wariori pada Rabu (24/9/2025) di kantor...

    More like this

    Polemik PETI, Bupati Manokwari dan Kapolda Duduk Bersama Pemilik Ulayat

    MANOKWARI, Linkpapuq.id- Kapolda Papua Barat dan Bupati Manokwari menggelar Pertemuan dengan masyarakat pemilik hak...

    Bupati Yohanis Bangga Sambut Pangdam di Teluk Bintuni: Kehormatan Besar

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Bupati Teluk Bintuni Yohanis Manibuy menyampaikan rasa bangga atas kunjungan...

    Polda Papua Barat Kembali Bongkar Produksi Rumahan Minol Palsu

    MANOKWARI, Linkpapua.id- Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Papua Barat berhasil mengungkap kasus tindak pidana...