27 C
Manokwari
Rabu, September 24, 2025
27 C
Manokwari
More

    Sorong Selatan Dinyatakan Bebas Malaria, 3 Kabupaten Masih Endemis Tinggi

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat akan menyebar kelambu secara massal bulan Maret ini untuk mengeliminir angka kasus malaria. Papua Barat berdasarkan data, masih merupakan daerah endemis malaria dengan populasi kasus di atas rata-rata.

    Kabid P2P Dinas Kesehatan Papua Barat dr Nurmawati mengatakan, angka kasus malaria Papua Barat berada di angka 19 Kasus per 1000 penduduk. Jumlah kasus tercatat sebanyak 9.429.

    “Dari tujuh kabupaten/kota wilayah Papua Barat terdapat tiga kabupaten berstatus endemis tinggi yaitu Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, dan Teluk Wondama. Sedangkan Kabupaten Fakfak,
    Kaimana, Teluk Bintuni, dan pegunungan Arfak berstatus endemis sedang,” papar Nurmawati saat media gathering, Jumat (3/3/2023).

    Baca juga:  Covid-19 Papua Barat Pasca-Nataru: Kasus Aktif Melonjak di Bintuni

    Dia mengungkapkan, saat ini hanya Kabupaten Sorong Selatan telah dinyatakan lulus dalam penilaian eliminasi malaria pada tanggal 3 sampai 5 November 2022. Sorong Selatan menjadi kabupaten pertama di Tanah Papua yang dinyatakan bebas malaria.

    “Papua Barat menargetkan bebas malaria akan dicapai di tahun 2027 sesuai dengan komitmen bersama antara Gubernur, Bupati/Walikota dan Ketua DPRD se-Papua Barat pada bulan Agustus tahun 2017 di Manokwari, hal ini sejalan dengan target eliminasi malaria nasional yang ditetapkan pada tahun 2030,” katanya.

    Baca juga:  Sambangi Prajurit Kodam Kasuari, Kasad: Jangan Berpikir Bunuh KKB

    Dalam rangka mempercepat pencapaian bebas malaria, akan dilakukan pendistribusian kelambu anti nyamuk kepada masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah endemis tinggi. Ini akan dilakukan serentak pada bulan Maret ini.

    “Untuk Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, dan Teluk Wondama seluruh masyarakat di semua kampung akan diberikan kelambu per kelompok tidur sebanyak 160.250 kelambu. Sedangkan Kabupaten Fakfak, Kaimana, Teluk Bintuni, dan Pegunungan Arfak kelambu hanya diberikan kepada masyarakat yang bertempat tinggal di kampung endemis tinggi sebanyak 35.200 kelambu,” jelasnya.

    Baca juga:  Program Imunisasi dan Tablet Tambah Darah, Dinkes Papua Barat Sasar Lembaga Pendidikan

    Sehingga total kelambu yang akan didistribusikan di wilayah Papua Barat sebanyak 195.450. Pemberian kelambu massal ini diperkirakan akan dapat melindungi 328.513 jiwa.

    Kata dr Nurmawati, dengan adanya pemberian kelambu ini dapat menurunkan 50 persen kasus malaria. Kelambu yang akan dibagikan pada Maret 2023 berbeda dengan kelambu yang dibagikan tahun 2020. (LP9/Red)

    Latest articles

    Ratusan Kepala dan Perangkat Kampung di Manokwari Ikuti Pelatihan Penyusunan RPJM...

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.id- Pemkab Manokwari melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Manokwari menggelar pelatihan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) kampung bagi kepala kampung...

    More like this

    Ratusan Kepala dan Perangkat Kampung di Manokwari Ikuti Pelatihan Penyusunan RPJM Kampung

    MANOKWARI, Linkpapua.id- Pemkab Manokwari melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Manokwari menggelar pelatihan...

    Kasus Keracunan Siswa, BGN Belum Pastikan Nasib Program MBG

    JAKARTA, LinkPapua.id - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana belum memastikan nasib program...

    Turnamen Perseman Old Star 2025, Janjikan Perang Bintang Pemain Legend Dari Tanah Papua

    MANOKWARI, Linkpapua.id- Turnamen Perseman Old Star (TPOS) 2025 yang akan dilaksanakan November mendatang disambut...