MANOKWARI, LinkPapua.id – Pemprov Papua Barat melatih 35 wirausaha baru untuk meningkatkan daya saing digital. Pelatihan digital marketing ini digelar Disnakertrans Papua Barat di Hotel Aston Niu, Kamis (28/8/2025) hingga Jumat (29/8/2025).
Pelatihan dibuka langsung Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan. Dia menyebut program ini bagian dari Papua Barat Produksi (PBP) yang menjadi prioritas pemerintah daerah.
Menurut Dominggus, pelatihan digital marketing merupakan langkah strategis menjawab tantangan zaman. Para wirausaha diharapkan tidak lagi mengandalkan sistem manual dalam membangun usaha.


“Kita harus ikuti perubahan kemajuan zaman, anak muda Papua harus menjadi pelaku dalam menggunakan digital marketing untuk mengembangkan usahanya,” ujarnya.
Dominggus menegaskan keterampilan digital marketing dapat memperkenalkan produk hingga ke seluruh dunia. Ia menyebut hal ini menjadi jembatan antara kreativitas dan pasar dalam membangun merek serta menciptakan nilai tambah.


“Manajemen digital marketing yang baik akan menciptakan pemasaran produk yang berdaya saing hingga dikenal masyarakat luas,” katanya.
Dia meminta peserta memanfaatkan waktu pelatihan dengan baik untuk meningkatkan kapasitas dalam mengelola usaha. Dominggus juga menekankan agar keterampilan digital ini digunakan untuk mempromosikan produk lokal Papua Barat.
“Pemprov Papua Barat berkomitmen mendukung penuh pelatihan guna meningkatkan kapasitas kemampuan bagi wirausaha baru baik dalam pelatihan, permodalan hingga pemasaran,” tuturnya.
Dominggus berharap pelatihan ini menjadi titik awal gerakan digital dalam membangun kemandirian ekonomi Papua Barat. Dia menekankan bahwa ekonomi kreatif berbasis digital adalah masa depan anak muda Papua.
Ketua panitia sekaligus Kepala Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Disnakertrans Papua Barat Albertina Ferinanda Betay mengatakan pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan daya saing wirausaha baru. Fokus pelatihan adalah pemanfaatan digital dalam produk dan jasa.
Albertina menambahkan, 35 peserta yang ikut dalam pelatihan ini merupakan pelaku UMKM orang asli Papua (OAP). Mereka diharapkan mampu membawa produk lokal Papua Barat lebih dikenal secara luas. (LP14/red)























