MANOKWARI, LinkPapua.com – Pemangkasan anggaran Dinas Sosial (Dinsos) Papua Barat berdampak pada penyaluran bantuan Bahan Bangunan Rumah (BBR). Kepala Dinsos Papua Barat, Lasarus Indow, menyebut penyaluran tahun ini sangat terbatas dan tidak bisa menyentuh seluruh kabupaten.
Lasarus juga mengeluhkan minimnya anggaran perjalanan dinas pada tahun 2025. Dia mengatakan hal ini menghambat pendampingan terhadap gubernur dan pembelian bantuan untuk masyarakat.
“Kepala dinas yang telah dipotong pejalanan dinasnya mengakibatkan terhambatnya pendamping terhadap pimpinan dan kita mau beli masyarakat punya barang tidak bisa karena berkurangnya anggaran,” ujarnya usai mengikuti apel di Kantor Gubernur Papua Barat, Jumat (25/7/2025).
Dia berharap efisiensi anggaran ini tidak berlangsung lama karena telah membatasi ruang gerak pejabat. Lasarus juga menekankan peran ASN dalam menjaga perputaran ekonomi di masyarakat.
“Kita ASN merupakan bagian dari pasar masyarakat karena harus ada uang agar bisa membeli barang milik masyarakat. Tetapi, dengan adanya efisiensi begini kita sudah tidak ada uang mau membantu masyarakat. Daya beli di pasaran sangat bergantung pada ASN,” katanya.
Beberapa program di Dinsos juga ikut terkena imbas pemangkasan. Lasarus mengungkap bantuan BBR tahun ini hanya menyasar tiga kabupaten.
“Tahun ini BBR baru bisa menjangkau Kabupaten Manokwari, Kaimana, dan Fakfak. Sementara di tahun depan di kabupaten lainnya,” ungkapnya.
Dia belum merinci jumlah bantuan BBR yang disalurkan tahun ini. Namun, program ini masuk dalam dua bidang, yakni perlindungan dan jaminan sosial serta penanganan fakir miskin.
“Memang pengurangan jauh sekali jika dibandingkan dengan penerima BBR tahun lalu. Pengurangan penerima bantuan untuk kios (sembako) di pesisir pantai juga tahun ini hanya 25 kios di pantai pasir putih yang telah mendapatkannya. Jumlah penerima sangat berkurang dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” bebernya. (LP14/red)