MANOKWARI, LinkPapua.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat mengusulkan pembangunan Rumah Sakit (RS) Kemenkes dan Poltekkes di wilayahnya. Sebagai bentuk keseriusan, lahan seluas 50 hektare telah disiapkan untuk mendukung rencana tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat Alwan Rimosan mengatakan usulan ini disampaikan langsung saat audiensi dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, beberapa waktu lalu. Dia menyebut pembangunan fasilitas kesehatan itu penting untuk menjawab keterbatasan layanan medis di Papua Barat.
“Berdasarkan pertemuan gubernur setanah Papua lalu telah disepakati bahwa di masing-masing provinsi harus ada rumah sakit Kemenkes dan Poltekkes Kemenkes. Melalui audiens kami telah menyampaikan usulan tersebut,” ujarnya kepada wartawan, Jumat,(25/7/2025).
Rimosan mengungkapkan saat ini fasilitas kesehatan di Papua Barat masih sangat minim. Hanya sekitar 50 persen puskesmas yang memiliki tenaga kesehatan sesuai standar, yakni sembilan orang per puskesmas.
Dia juga menyebut ketersediaan dokter gigi di puskesmas baru mencapai 20 persen. Bahkan ada beberapa puskesmas yang sama sekali tidak memiliki dokter.
“Kita juga kesulitan dokter untuk di setiap rumah sakit. Fakta-fakta tersebut telah kami sampaikan kepada Bapak Menteri dan melalui inisiatifnya serta dorongan Komisi IX DPR RI yang akan kunker ke Papua Barat, maka akan dibangun rumah sakit Kemenkes,” katanya.
Rimosan menjelaskan, lahan untuk pembangunan RS Kemenkes telah disiapkan seluas 20 hektare di Subsay. Sementara 30 hektare lainnya disediakan untuk pengembangan pendidikan kedokteran dan Poltekkes.
“Kita punya fakultas kedokteran itu di Sorong, sementara itu kita terus mempersiapkan sarana dan orang sarana untuk menunjang agar Papua Barat memiliki fakultas kedokteran sendiri,” ungkapnya.
Saat ini, Poltekkes Kemenkes Sorong yang berada di Manokwari baru memiliki dua program studi, yakni kebidanan dan akademi perawatan. Untuk bisa dialihkan ke Papua Barat, hanya butuh penambahan satu program studi lagi.
“Jadi, Poltekkes yang ada di Manokwari masih di bawah naungan Poltekkes Kemenkes Sorong. Namun jika ada satu prodi tambahan yaitu prodi promosi kesehatan atau prodi kesehatan lingkungan, maka lahan 30 hektare dapat dimanfaatkan untuk membangun gedung tambahan tersebut,” bebernya.
Dia menegaskan persiapan sarana dan prasarana harus berjalan seiring dengan pemenuhan tenaga kesehatan. Pemprov Papua Barat juga terus berupaya melengkapi sembilan jenis tenaga medis sesuai standar di tiap faskes.
Menurutnya, selain pembangunan RS Kemenkes, pihaknya juga mengusulkan peningkatan status rumah sakit provinsi yang sudah ada. Tujuannya agar fasilitas tersebut bisa ditingkatkan menjadi RS tipe B dengan dukungan sarana, prasarana, dan KJSU. (LP14/red)











