25.8 C
Manokwari
Sabtu, September 27, 2025
25.8 C
Manokwari
More

    Pidar Papua Barat Kritik Program MBG, Serukan Pendidikan-Kesehatan Lebih Penting

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.id – Pilar Demokrasi Rakyat (Pidar) Papua Barat menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah. Mereka menilai pendidikan dan kesehatan gratis jauh lebih dibutuhkan masyarakat Papua.

    Penolakan itu disampaikan saat aksi solidaritas mahasiswa dan pemuda Manokwari di perempatan lampu merah Haji Bauw, Wosi, Rabu (6/8/2025). Ketua Pidar Papua Barat, Jekson Kapisa, memimpin langsung orasi dalam aksi tersebut.

    Jekson menegaskan masyarakat Papua sudah mampu memberi makan anak-anak mereka setiap hari. Dia menilai negara seharusnya hadir untuk membebaskan biaya pendidikan dan layanan kesehatan.

    Baca juga:  Kasus Keracunan Siswa, BGN Belum Pastikan Nasib Program MBG

    “Kami orang tua sudah memberi makan anak-anak kami setiap hari dan kami yang lebih tahu makanan apa yang sehat untuk anak-anak kami. Maka di Papua kami lebih membutuhkan pendidikan dan kesehatan gratis,” ujarnya.

    Dia juga menyoroti beratnya beban biaya pendidikan di awal tahun ajaran. Mulai dari uang pangkal hingga komite, semua menjadi tekanan bagi keluarga ekonomi lemah.

    “Kemarin anak-anak kami masuk sekolah kami harus membayar uang pangkal, seragam buku hingga uang komite itu cukup memberatkan kami. Kami lebih membutuhkan pendidikan gratis bebas dari uang administrasi, seragam, buku maupun uang komite,” katanya.

    Baca juga:  Program Pengadaan Ayam Petelur di Papua Barat Tak Jelas, Peternak OAP Kecewa

    Selain itu, Jekson menilai pemberian beasiswa harus menjadi fokus utama pemerintah. Sebab banyak orang tua tak sanggup membiayai pendidikan hingga perguruan tinggi.

    “Kami juga ingin anak-anak kami sekolah dengan mendapatkan beasiswa hingga perguruan tinggi. Sehingga nantinya anak-anak kami akan menjadi penerus yang siap untuk membangun daerah ini,” ucapnya.

    Baca juga:  Bupati Raja Ampat Yakin Pilkada Berjalan Aman dan Terkendali

    Dia juga mengkritisi mahalnya biaya pengobatan yang membuat warga enggan berobat. Menurutnya, kesehatan adalah kebutuhan utama sebelum bicara pendidikan atau pekerjaan.

    “Kesehatan gratis juga lebih berguna bagi kami di Papua. Karena kesehatan adalah yang utama di atas semuanya, orang harus sehat dulu baru bisa sekolah, bekerja dan beraktivitas,” ungkapnya.

    Jekson berharap tuntutan ini didengar oleh pemerintah pusat maupun daerah. Jika tidak, ia khawatir ketimpangan di Papua akan terus melebar dibandingkan daerah lain. (LP14/red)

    Latest articles

    Dominggus Serahkan KUA-PPAS Perubahan Rp3,7 T ke DPRP, Target Pendapatan Naik...

    0
    MANOKWARI, LinkPapua.id - Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menyerahkan dokumen kebijakan umum anggaran (KUA) dan prioritas plafon anggaran sementara (PPAS) perubahan APBD 2025 senilai...

    More like this

    Dominggus Serahkan KUA-PPAS Perubahan Rp3,7 T ke DPRP, Target Pendapatan Naik 2,75%

    MANOKWARI, LinkPapua.id - Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menyerahkan dokumen kebijakan umum anggaran (KUA)...

    Progres Sudah 60%, Pemprov Papua Barat Dukung Pembangunan Gereja GPDP di Mansel

    MANSEL, LinkPapua.id - Pembangunan Gedung Gereja GPDP Jemaat Getsemani Inden I Ransiki, Kabupaten Manokwari...

    Norman Ingatkan Dinas Pendidikan Soal Penggantian Biaya Pendaftaran Siswa Baru

    MANOKWARI, Linkpapua.id- Dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara(KUA-PPAS) APBD-P 2025, Anggota DPRK...