27.4 C
Manokwari
Minggu, Agustus 10, 2025
27.4 C
Manokwari

Search for an article

More

    GMRI ingatkan pemimpin waspadai bahaya kolonial baru di tengah pandemi

    Published on

    Manokwari,Linkpapuabarat.com-Ketua Umum Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia (GMRI) Eko Galgendu berbicara tentang rekonsiliasi ekonomi negara Indonesia dan tantangan perubahan zaman baru para pemimpin.

    Hal itu disampaikannya dalam diskusi Mappilu PWI bertajuk “Pilkada 2020: Mencari Pemimpin Perubahan” di Kantor PWI Pusat, Jakarta, Kamis (26/11).

    Eko meminta kepala daerah untuk waspada menghadapi siber Covid-19 dengan strategi membumi.

    “Rekonsilisasi ekonomi negara yang dimaksud adalah memperkuat kembali negara atau wadah yang memiliki suatu sisem ekonomi yang kuat guna menuju ingin dicapai,” ujarnya.

    Sementara, tantangan perubahan zaman baru yang dimaksud adalah kondisi yang dihadapi dalam memenangkan perubahan sistem dan aturan ekonomi dunia yang mengalami era perubahan zaman baru.

    Siber Covid-19 dimaksud adalah perang urat saraf yang memakai media propaganda untuk melakukan serangan psikologi. Mengakibatkan manusia tidak bisa berpikir secara jernih, bingung, stres dan panik menurut kehendak perancangnya.

    “Strategi membumi yang dimaksud di sini upaya bertahan dengan strategi gerakan membumi yaitu kerakyatan dan kebudayaan. memaksimalkan hasil alam dan bumi, pertanian maupun perkebunan,” jelas Eko.

    Menurutnya, kondisi sekarang ini yang terjadi di sejumlah negara akibat pandemi Covid-19 banyak mengalami kerugian di berbagai bidang. Maka para pemimpin mesti waspada berpikir pada kondisi paling buruk.

    “Jadi kami berharap para pemimpin waspada. Serta berpikir pada kondisi paling buruk yaitu kondisi kolonial zaman baru dan senjata daripada kolonial adalah Covid-19 yang dipakai sebagai siber,” ungkap Eko.

    Mengapa siber dan gaya baru ini diutarakan Eko. Karena pemimpin harus sadar bahwa negara Indonesia sedang dalam kondisi dipertaruhkan dan bisa menjadi tumbal. Jika para pemimpinnya tidak menerapkan 3C yaitu cerdas, cermat, dan cerdik dalam menilai dan memahami penyelesaian Covid-19 yang mesti beradu startegi dengan negara lain.

    “Jadi kondisi sekarang para pemimpin harus nenyelesaikan permasalahan Covid-19 dan harus beradu strategi dengan bangsa lainnya di dunia. Sisi lain bangsa ini masih saja ribut dengan kondisi politik di dalam negeri,” demikian Eko. (HumasMappiluPWI)

    Latest articles

    HUT Ke-21 IFM, Pemprov Papua Barat Apresiasi Peran Perempuan Maybrat Tingkatkan...

    0
    MANOKWARI, LinkPapua.id - Pemprov Papua Barat mengapresiasi peran perempuan Maybrat dalam mengembangkan UMKM. Pujian itu disampaikan saat perayaan HUT ke-21 Ikatan Finya Maybrat (IFM)...

    More like this

    Pemerintah Tetapkan 18 Agustus 2025 sebagai Cuti Bersama Nasional

    JAKARTA, LinkPapua.id - Pemerintah menetapkan 18 Agustus 2025 sebagai cuti bersama nasional. Kebijakan ini...

    Buron Sejak 2014, TNI Tembak Mati Tokoh OPM Mayer Wenda di Papua Pegunungan

    JAKARTA, LinkPapua.id - Tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM), Mayer Wenda alias Kuloi Wonda, tewas...

    Mutasi Besar Polri: Komjen Dedi Prasetyo Jadi Wakapolri, 7 Kapolda Diganti

    JAKARTA, LinkPapua.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi besar-besaran di tubuh Polri....
    Exit mobile version