28.4 C
Manokwari
Kamis, Oktober 16, 2025
28.4 C
Manokwari
More

    Jadi Penyumbang Inflasi Tertinggi, Harga Ikan di Manokwari Kini Turun

    Published on

    MANOKWARi, Linkpapua.com – Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Barat Yacob Fonataba melakukan sidak ke Pasar Sanggeng, Manokwari, Jumat (6/10/2023). Jacob mengecek stok dan harga sejumlah bahan pangan.

    Sidak dilakukan seusai launching Gerakan Peduli Masyarakat Papua Penuh Damai di Masjid Ridwanul Bakhri Fasharkan. Jocab mengatakan, harga pangan masih relatif terkendali. Tapi kenaikannya harus diantisipasi.

    “Ada kenaikan tapi tak terlalu signifikan. Masih relatif normal. Tetapi harus kita antisipasi,” terang Yacob.

    Yacob juga sempat berbelanja ke pasar ikan. Menurutnya, harga ikan justru turun. Padahal beberapa bulan lalu, ikan menjadi salah satu penyumbang inflasi tertinggi di Papua Barat.

    Baca juga:  2 Bulan, Polres Manokwari Ringkus 8 Pelaku Curanmor, 71 Sepeda Motor Disita

    Yacob juga berbelanja sayur-sayuran dan buah. Dari sidak ini, ia menyimpulkan bahwa stok pangan masih cukup aman. Tak ada kelangkaan jenis pangan tertentu.

    “Untuk bahan pangan yang disuplai ke masyarakat, tersedia sangat baik di pasar”, ujarnya.

    Yacob Ajak Masyarakat Berkebun

    Sebelumnya, Penjabat Sekretaris Daerah Jacob Fonataba mengingatkan masyarakat akan naiknya harga pangan di tengah fenomena El Nino yang berkepanjangan. Menurut Jacob, harus ada solusi jangka pendek untuk mengantisipasi gejolak harga.

    “Jika Jawa dan Sulawesi sudah turun produksi padinya, otomatis persediaan beras nasional akan terbatas. Stok terbatas akan memicu kenaikan harga,” kata Yacob saat menghadiri launching Gerakan Peduli Masyarakat Papua Penuh Damai di tingkat Gemar Papeda di Masjid Ridwanul Bakhri Fasharkan, Manokwari, Jumat (6/10/2023).

    Baca juga:  Kebut Capaian Vaksinasi, Polres Mansel Gandeng Berbagai Pihak

    Menurut Yacob, kondisi ini harus diantisipasi. Ia mengatakan, harga pangan tak bisa distabilisasi jika produksi menurun.

    Kemarin kata dia, beras premium mulai mengalami kenaikan. Meski kenaikannya masih relatif kecil, tetapi tetap akan memengaruhi saya beli masyarakat.

    “Kemarin saya sidak di gudang distributor, harga beras premium yang tadinya 15 ribu sudah mengalami kenaikan menjadi 16 ribu. Nanti bisa naik lagi jika produksi beras menurun”, ujarnya.

    Baca juga:  Tekan Angka Prevalensi Stunting, Bupati Teluk Bintuni Canangkan Gerakan Si Pesta

    Selaku Kepala Dinas Pertanian di Provinsi Papua Barat, Ia mengajak agar masyarakat mau berkebun. Menanam cabai, tomat, keladi dan betatas. Diversifikasi pangan menu harus diutamakan.

    “Jangan hanya makan nasi, bapak dan ibu juga harus berkebun”, ungkapnya.

    Yacob juga mengajak masyarakat agar lebih memilih produk produk lokal. Sebab produk lokal tak kalah berkualitas dan tentu akan membangkitkan ekonomi kerakyatan.

    “Ko top kalau ko beli produk-produk lokal mama-mama Papua,” imbuh Yacob. (LP12/red) 

    Latest articles

    Proyek Pelebaran Jalan Esau Sesa-Maruni Telan Rp663 M, Pengerjaan Mulai 2026

    0
    MANOKWARI, LinkPapua.id - Proyek pelebaran Jalan Esau Sesa–Maruni di Manokwari, Papua Barat, diperkirakan menelan biaya lebih dari Rp663 miliar. Pekerjaan fisik yang dibiayai APBN...

    More like this

    Proyek Pelebaran Jalan Esau Sesa-Maruni Telan Rp663 M, Pengerjaan Mulai 2026

    MANOKWARI, LinkPapua.id - Proyek pelebaran Jalan Esau Sesa–Maruni di Manokwari, Papua Barat, diperkirakan menelan...

    Baru 3 Kabupaten di Papua Barat Rampungkan RTRW, 4 Masih Proses

    MANOKWARI, LinkPapua.id - Tiga kabupaten di Papua Barat telah merampungkan revisi Rencana Tata Ruang...

    STMIK Kreatindo Manokwari Meluluskan 36 Mahasiswa, 10 Mahasiswa Menyandang Predikat Cumlaude

    ‎MANOKWARI, Linkpapua.id- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Kreatindo Manokwari menggelar Wisuda ke-IV...