MANOKWARI, LinkPapua.id – Rektor Universitas Caritas Indonesia (UNCRI) Prof Roberth KR Hammar menegaskan aturan ketat bagi mahasiswa baru, mulai dari larangan copy paste hingga kewajiban memilih jalur kelulusan. Hal itu ia sampaikan pada Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di UNCRI, Jumat (15/8/2025).
Roberth menjelaskan tata kelola dan peraturan akademik di kampus. Dia menyebut Uncri memiliki motto ilmu pengetahuan untuk kemanusiaan dan cinta kasih.
“Kampus UNCRI memiliki tiga fakultas, yaitu Fakultas Hukum dengan Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan Prodi Manajemen, dan Fakultas Sains dan Teknologi dengan Prodi Sains Kelautan, Ilmu Lingkungan, serta Rekayasa Kehutanan,” ujarnya.
Kegiatan PKKMB diikuti 105 calon mahasiswa yang antusias mengikuti materi. Roberth menyebut UNCRI menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dia menegaskan seluruh tugas kuliah di UNCRI wajib dikerjakan dengan tulis tangan. Menurutnya, cara ini efektif mencegah kebiasaan copy paste yang kerap dilakukan mahasiswa saat menggunakan komputer.
“Dengan tulis tangan, maka tidak ada lagi copy paste dan tugas dikerjakan masing-masing mahasiswa,” kata dia.
Kebiasaan menulis, lanjut Roberth, juga mencegah plagiasi dan melatih keterampilan sejak semester awal. Dia berharap mahasiswa terbiasa menulis sebelum menyusun skripsi atau karya ilmiah.
Selain tugas, mahasiswa juga wajib mengikuti praktikum. Minimal ada lima praktikum laboratorium, ditambah praktikum komputer dan bahasa Inggris yang bersifat tentatif.
Untuk kelulusan, UNCRI menerapkan dua jalur, yaitu skripsi dan artikel ilmiah. Mahasiswa bebas memilih jalur yang diinginkan untuk menyelesaikan studi.
“Jika memilih jalur skripsi maka mahasiswa hanya melakukan seminar proposal, penelitian, dan seminar hasil. Sementara jalur karya ilmiah mahasiswa harus menulis karyanya dan diseminarkan,” jelasnya.
Mahasiswa juga diwajibkan melakukan penelitian. Penelitian ini dinilai tinggi karena mendukung pencapaian akreditasi unggul kampus.
“Ada penelitian yang dibuat oleh mahasiswa sendiri, dosen, dan kerja sama antara mahasiswa dan dosen,” ungkapnya.
Roberth menambahkan, kehadiran di Uncri punya bobot penilaian besar. Jika kampus lain memberi 10 persen, di Uncri kehadiran dinilai 20 persen.
Menurutnya, hadir di perkuliahan menunjukkan komitmen tinggi untuk belajar. Ia juga menegaskan pengabdian kepada masyarakat mulai dilakukan sejak semester dua.
“Dari pengabdian kepada masyarakat melatih kepekaan mahasiswa untuk menumbuhkan nilai sosial dan berbaur kepada masyarakat,” tutupnya. (LP14/red)