SERANG, LinkPapua.id – Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Papua Barat menyoroti krisis kaderisasi dalam Sidang Tanwir II Nasyiatul Aisyiyah periode 2022–2026. Forum nasional ini digelar di Kabupaten Serang, Banten, pada 4-6 September 2025.
PWNA Papua Barat hadir dengan tiga delegasi utama dan menyampaikan laporan resmi organisasi. Mereka menyoroti tantangan hingga capaian program di daerah.
Ketua PWNA Papua Barat, Winda Sri Handayani, menyebut krisis kaderisasi menjadi persoalan serius. Ia juga menyinggung terbatasnya ruang gerak akibat kurangnya harmonisasi internal persyarikatan.
Meski demikian, PWNA Papua Barat tetap aktif membentuk struktur di berbagai daerah. Mereka juga rutin menggelar program unggulan seperti seminar parenting, pendidikan, hingga kegiatan sosial.
Ketua Umum PPNA, Ariati Dina Puspitasari, mengapresiasi semangat PWNA Papua Barat yang tetap bergerak di tengah keterbatasan. Ia menekankan pentingnya sinergi dengan Amal Usaha Muhammadiyah dan perluasan jejaring kerja sama.
PWNA Papua Barat berharap Tanwir II menjadi momentum memperkuat kebijakan nasional yang lebih responsif.
“Kami ingin memastikan Nasyiatul Aisyiyah Papua Barat hadir sebagai gerakan perempuan berkemajuan yang menjawab persoalan pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan perempuan,” ujar Winda.
Delegasi dari wilayah lain juga menyuarakan semangat yang sama. Salah satunya dari Nusa Tenggara Barat yang menegaskan komitmen memperkuat peran perempuan muda Muhammadiyah dalam pembangunan bangsa. (*/red)











