MANOKWARI, LinkPapua.id – Mahasiswa di Manokwari, Papua Barat, turun ke jalan menolak investasi dan militerisasi di tanah Papua. Aksi bertajuk Papua Ancaman Investasi dan Darurat Militerisme itu berlangsung di tiga titik, yakni depan gerbang utama Unipa, kantor Lurah Amban, dan lampu merah Makalow.
“Kami dengan tegas menolak semua jenis investasi yang ada di tanah ini dan kami minta untuk segera dikeluarkan. Semua investasi itu tidak memberi manfaat bagi orang Papua,” ujar Korlap Susan Tipagau saat orasi di lampu merah Makalow, Rabu (29/10/2025).
Susan mengatakan mahasiswa kompak menolak seluruh bentuk investasi yang masuk ke Papua. Mereka menilai kehadiran investor hanya merugikan masyarakat lokal dan memperburuk kondisi sosial di daerah itu.
Selain menolak investasi, massa juga menyuarakan penolakan terhadap militerisasi di tanah Papua. Mereka menilai penempatan aparat berlebihan hanya memperparah situasi keamanan dan mempersempit ruang gerak masyarakat.
Aksi dimulai pukul 07.00 WIT dari gerbang utama Unipa dan berakhir di lampu merah Makalow. Aktivitas perkuliahan di kampus Unipa terpaksa diliburkan dan arus lalu lintas di kawasan Amban sempat lumpuh total.
Hingga pukul 12.00 WIT, massa masih berkumpul di titik aksi sambil berorasi. Mereka juga meminta akses menuju kantor Kemenkumham dan Kemenhan, namun ditolak pihak kepolisian.
Pantauan di lokasi menunjukkan sempat terjadi ketegangan antara massa dan polisi. Saling dorong tak terhindarkan hingga polisi menutup Jalan Yos Sudarso depan SMPN 2 Manokwari dan mengalihkan arus ke Jalan Jenderal Sudirman.
Sekitar pukul 14.40 WIT, massa mulai membubarkan diri secara tertib. Lalu lintas di sekitar lampu merah Makalow kembali normal. (LP14/red)
