MANOKWARI, Linkpapua.com- Pembangunan rumah pastori dan gedung serbaguna bagi anak sekolah minggu di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Pniel Anggori dimulai.
Pelaksanaan pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) oleh Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, Minggu pagi (4/7/2021), di halaman belakang GKI Pniel Anggori, Kelurahan Amban, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Pembangunan ini akan menelan anggaran Rp6,823 miliar dan dikerjakan oleh PT Prima Bangun Papua Grup sebagai kontraktor pelaksana.
George Yarangga selaku ketua panitia pembangunan mengungkap, gedung serbaguna untuk sekolah minggu akan dibangun 2 lantai, dilengkapi dengan ruang aula utama, ruang sekretariat beserta unsur-unsur badan pelayanan, dan 5 ruang sekolah minggu, dan 1 ruang panitia hari gerejawi.
“Gedung Serbaguna dan Sekolah Minggu membutuhkan biaya sebesar Rp6,337 miliar lebih. Sedangkan, Rumah Pastori membutuhkan Rp486 juta lebih. Jadi, total dana yang dibutuhkan mencapai lebih dari Rp6,823 miliar,” kata Yarangga dalam sambutannya.
Yarangga melanjutkan, anggaran tersebut memang cukup fantastis, sesuai master plant pembangunan. Gedung serbaguna dan rumah pastori dibangun di atas lahan seluas 1.008 meter persegi, dengan luas 24 × 25 meter dan berdiri di atas lahan seluas 24 × 30 meter. Sedangkan, rumah pastori akan dibangun dengan tipe 120 meter persegi.
“Dengan demikian angka pembiayaannya cukup fantastis, namun kami cermat dan mempunyai keyakinan iman yang sungguh, tetap bekerja dan berdoa (Ora Et Labora), bahwa Tuhan akan memberikan jalan berkat untuk pembangunan ini,” kata Yarangga.
Yarangga menjelaskan, dasar pembangunan tersebut adalah hasil sidang ke-18 jemaat GKI Pniel Anggori tahun 2020 dan surat Keputusan (SK) Nomor: 006/A.6A17G21/II/2021 tentang Panitia Pembangunan Gedung Serbaguna dan Rumah Pastori.
“Hasil keputusan dan ketetapan sidang oleh 19 jemaat GKI Pniel Anggori, menyatakan, pembangunan akan dikerjakan oleh PT Prima Bangun Papua Grup, dengan Direktur Clinton Talo dan Agung Supriadi sebagai konsultan,” ujar Yarangga.
Yarangga menuturkan, maksud dan tujuan dari dibangunnya gedung tersebut untuk mewujudkan tri tugas panggilan gereja, yakni bersekutu, bersaksi dan melayani. Diharapkan bisa membantu serta memudahkan jemaat dalam pelayanan, terutama bagi para anak sekolah minggu yang membutuhkan ruangan untuk bersekutu dan beribadah.
Menurutnya, dengan memiliki gedung serbaguna sendiri, para anak sekolah minggu tidak akan lagi menumpang di ruangan SD Inpres Anggori ataupun ruang SMP Negeri 10 Manokwari, untuk beribadah maupun saat menjalani pembinaan keagamaan.
“Jika terealisasikan, maka pelayanan kepada jemaat dapat dilakukan maksimal, terutama bagi anak-anak sekolah minggu,” ujar Yarangga.
“Kami akan berupaya agar seluruh seluruh anggaran yang dibutuhkan dapat terpenuhi. Terima kasih kepada Bapak Gubernur dan para pihak terkait yang telah membantu pembangunan ini,” imbuhnya. (LP7/Red)
