29.1 C
Manokwari
Jumat, Oktober 17, 2025
29.1 C
Manokwari
More

    Tokoh Lintas Agama Dilibatkan Jaga Hutan di Papua Barat

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com- Tokoh lintas agama di Papua Barat mendapat pembekalan program untuk hutan tropis bekerja sama Interfaith Rainforest Initiative (IRI) Indonesia Wilayah Papua Barat.

    Salah satu dewan penasihat IRI Indonesia, Jimi Sormin, menyampaikan bahwa hutan merupakan elemen penting bagi identitas komunitas kebudayaan dan masyarakat yang hidup di dalamnya.

    IRI, kata dia menginisiasi gerakan moral yang dibentuk dari delapan lembaga majelis keagamaan dan sudah mendeklarasikan sebagai platform yang berkomitmen mempersiapkan hutan tropis yang keberadaannya semakin terancam habis.

    Baca juga:  Ali Baham Puji Tangguh LNG Gulirkan Sejumlah Program Sosial di Bintuni  

    “Dengan luasan 93 juta hektar, hutan tropis menjadi sumber pangan hingga air. Salah satu variabel penyebabnya adalah moralitas manusia sehingga dilakukan eksploitasi untuk kepentingan pribadi dan golongan,” ucapnya, Rabu (23/6/2021).

    Sehingga dari Januari 2020 sudah dibangun dalam takaran yang lebih spesifik di provinsi. “IRI melihat Riau, Kalimantan Timur, Papua Barat, dan Papua sehingga perlu gerakan bersama lintas pemerintah serta pelaku usaha untuk menyelamatkan hutan tropis demi masa depan yang berkelanjutan,” ungkapnya.

    Baca juga:  Dalami Dana Hibah KONI, Penyidik Ditkrimsus Polda Papua Barat Sambangi Sejumlah Kabupaten/Kota

    Wakil Gubernur Papua Barat, Mohammad Lakotani, menyampaikan Papua Barat punya keanekaragaman hayati yang luas terlengkap di bumi. Memiliki hutan terbesar kedua di bumi dengan potensinya.

    “Tahun 2015 sudah mendeklarasikan diri sebagai provinsi konservasi pertama untuk melindungi bumi dan isinya. Kebijakan pemda melalui perdasus tentang pembangunan berkelanjutan sebagai wujud pembangunan ekonomi,” tutur Lakotani.

    Baca juga:  Duga Ada "Permainan" di UPTD LPSE, Yan Cristian: Hentikan Tindakan Busuk yang Jatuhkan Citra Dominggus

    Perdasus, lanjutnya, memberi peluang dan tantangan karena minimal harus mempertahankan 75 persen tutupan hutan. Masyarakat adat menggantungkan kehidupannya dari alam.

    “Saya berharap dari pertemuan ini bisa menghasilkan rekomendasi yang nantinya disampaikan ke pemda agar nantinya bisa menjadi sebuah kebijakan pemda,” harapnya.

    IRI melihat apa yang dilakukan merupakan momen bersejarah untuk kebersamaan masyarakat, adat, dan pemerintah untuk perlindungan hutan tropis dan ekosistem agar berkelanjutan. (LP3/Red)

    Latest articles

    95 Persen Koperasi Merah Putih di Papua Barat Sudah Berizin, Sisanya...

    0
    MANOKWARI, LinkPapua.id - Sebanyak 95 persen koperasi desa kelurahan merah putih (KDMP) di Papua Barat telah memiliki izin usaha. Dari total 824 koperasi, 798...

    More like this

    95 Persen Koperasi Merah Putih di Papua Barat Sudah Berizin, Sisanya Menyusul

    MANOKWARI, LinkPapua.id - Sebanyak 95 persen koperasi desa kelurahan merah putih (KDMP) di Papua...

    IMI Papua Barat Gelar Motoprix Seri III, Siapkan Wakil ke Kejurnas

    MANOKWARI, LinkPapua.id - Ikatan Motor Indonesia (IMI) Papua Barat menggelar Kejuaraan Motoprix Seri III...

    CSR di Papua Barat Bakal Satu Arah dengan RPJMD, Tak Jalan Sendiri Lagi

    MANOKWARI, LinkPapua.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat akan menyatukan arah program Corporate Social...