JAKARTA, LinkPapua.id – Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, Wiranto, menyebut Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) merupakan mitra strategis pemerintah. Namun, dia menekankan agar PWI tetap menjaga fungsi kritiknya sebagai bagian dari ekosistem demokrasi yang sehat.
Penegasan ini disampaikan Wiranto saat menerima jajaran PWI Pusat dalam pertemuan dialogis di Kantor Penasihat Khusus Presiden, Jakarta, Rabu (3/12/2025). Pertemuan tersebut membahas peran sentral PWI di tengah dinamika informasi publik yang kian kompleks dan tantangan di ruang digital.
“PWI diharapkan menjadi penghubung antara kebijakan pemerintah dan aspirasi rakyat. Tetapi tetap kritis, tidak hanya mengikuti arus,” ujarnya.
Wiranto menjelaskan pemerintah menempatkan PWI sebagai mitra dalam memastikan komunikasi kebijakan sampai ke publik secara jernih dan berimbang. Fungsi kritik harus terus dijaga agar pers dapat menjadi penyeimbang informasi yang diterima masyarakat.
Dalam dialog tersebut, Wiranto juga menyampaikan apresiasi atas komitmen PWI menjaga independensi dan tidak terlibat dalam politik praktis. Posisi apolitis ini dinilai penting untuk menjaga kehormatan profesi serta kepercayaan publik terhadap pers.
“PWI harus tetap apolitis. Itu penting untuk menjaga marwah profesi. Pers dapat menjadi penyeimbang sekaligus penuntun informasi publik,” katanya.
Lebih lanjut, Wiranto menyoroti meningkatnya tantangan informasi di ruang digital, terutama penyebaran hoaks dan disinformasi. Isu ini dapat memecah konsentrasi publik dan membuat masyarakat bingung membedakan antara fakta dan opini yang bias.
“Kini bukan hanya soal bad news atau good news. Kadang keduanya bercampur dan membuat publik bingung,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang, menyampaikan harapan agar pemerintah memberikan dukungan. Dukungan tersebut terutama untuk program peningkatan kualitas wartawan dan profesionalisme media.
“Kami berharap dukungan Pak Wiranto untuk memperkuat program-program peningkatan kualitas wartawan di Indonesia,” harapnya.
Pertemuan tersebut turut membahas tantangan pers di era digital, mulai dari isu integritas, literasi informasi, hingga profesionalisme media. Wiranto didampingi Asisten I, Adi Warman, dan Asisten II, Letjen TNI (Purn) Yoedhi Swastono. (*/red)








