MANOKWARI, LinkPapua.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat mulai membongkar sejumlah bangunan yang terdampak proyek pelebaran Jalan Esau Sesa di Manokwari. Pekerjaan tahap awal sepanjang 1 kilometer ini menelan biaya Rp10 miliar.
“Di tahun ini pelebaran jalan akan dimulai dari Jalan Esau Sesa karena di sepanjang jalan ini yang sangat padat dan selalu mengalami kemacetan sehingga sangat rawan kecelakaan,” ujar Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan saat launching proyek, Senin (13/10/2025).
Dominggus menjelaskan, total panjang jalan yang akan dilebarkan mencapai 21,4 kilometer, membentang dari pertigaan depan Sinar Suri hingga ke pertigaan Maruni. Proyek ini sebelumnya tertunda akibat pandemi Covid-19.
“Pelebaran jalan ini sudah dijalankan beberapa tahun lalu dengan ditandai pemasangan patok, hanya karena di tahun itu terdampak Covid-19 sehingga anggaran diprioritaskan di bidang kesehatan,” katanya.
Dominggus menuturkan, Pemprov Papua Barat telah membebaskan lahan sepanjang 6,2 kilometer dari Maruni hingga Polda Papua Barat sejak 2021. Namun, berdasarkan hasil koordinasi dengan Balai Jalan, pelebaran kini diprioritaskan di wilayah padat penduduk.
Dia menegaskan, Pemprov Papua Barat telah berkoordinasi dengan masyarakat terdampak untuk menjelaskan urgensi proyek ini. Menurutnya, warga mendukung rencana tersebut dengan syarat hak-hak mereka dipenuhi secara adil.
“Kami sudah pernah sampaikan kepada masyarakat bahwa pelebaran jalan ini sangat urgent karena jalan ini selalu macet dan rawan kecelakaan,” ucapnya.
“Tanah yang bersertifikat kita akan ganti rugi tetapi yang tidak bersertifikat maka tidak. Begitu juga dengan bangunan akan dibayar oleh pemerintah,” lanjut Dominggus.
Dominggus mengaku telah bertemu Wakil Menteri PUPR pada 29 September dan mendapat dukungan penuh terhadap rencana pelebaran tersebut. Dia berharap dukungan konstruksi dari Balai PU agar proyek dapat mulai dikerjakan penuh pada 2026.
“Kita akan mulai pembebasan lahan ditahun ini sesuai dengan dana yang ada sehingga ditahun 2026 pekerjaan sudah bisa dikerjakan,” sebutnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas PUPR Papua Barat Heribertus H Wiryawan menyebut proyek pelebaran Jalan Esau Sesa merupakan program prioritas Pemprov Papua Barat. Dia mengatakan sosialisasi kepada warga terdampak telah dilakukan pada Kamis (9/10/2025).
“Dari sosialisasi itu ada beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu pendataan ulang dari BPN tentang sertifikasi tanah yang ada di sepanjang jalan Drs Esau Sesa-Maruni yang merupakan sertifikat dari Balai Jalan dengan total 4 sertifikat,” ungkapnya.
Heribertus menambahkan, tim Dinas PUPR telah mendata 243 unit rumah yang terdampak, terdiri atas 85 rumah di sisi kanan jalan dan 158 rumah di sisi kiri.
Dia menjelaskan, pelebaran jalan tersebut akan memiliki total lebar 22 meter dengan masing-masing sisi 11 meter dari garis putih jalan. Selain itu, akan disediakan jalur hijau selebar 2 meter di tengah serta parit dan trotoar di sisi kiri dan kanan.
“Ke depan kami akan terus berkomunikasi dengan Balai Jalan dan arahan gubernur Papua Barat untuk perkembangan proses selanjutnya,” bebernya. (LP14/red)