28.6 C
Manokwari
Senin, Agustus 11, 2025
28.6 C
Manokwari
More

    Dinilai tak Proaktif Soal Polemik Warga Sebyar, Kasihiw Sindir Pemprov

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com – Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw menyoroti minimnya kontribusi Pemprov Papua Barat dalam menyelesaikan dana kompensasi yang dituntut masyarakat adat Sebyar. Pemprov harusnya proaktif menyelesaikan polemik ini.

    “Kami sekarang yang jadi sasaran demo warga Sebyar. Mereka menuntut agar kompensasi Rp32 miliar itu segera dibayarkan,” terang Kasihiw saat rapat bersama Bapemperda DPRD Papua Barat, di Hotel Aston, Kamis (11/11/2021).

    Kasihiw mengatakan, ia sedikit pesimis bisa menyelesaikan polemik itu. Pasalnya ketika diajukan lebih dari 10 persen, ini akan bertentangan dengan amanat PP 107 dan PP 106. Jangan sampai diajukan ke pusat dan mubazir.

    “Kita bersyukur bila mana 10 persen ini di terima. Tentunya masih ada peluang lain yang bisa kita manfaatkan untuk mendukung kepentingan masyarakat adat di luar dari pada BLT,” paparnya.

    Baca juga:  Wabup Bintuni Gelar Open House Iduladha Bersama Warga Distrik Babo

    Menurut Kasihiw, kalau BLT masih bisa dibatasi di luar dari 10 persen. Tetapi ada kewajiban pemerintah lainnya yang bisa dialokasikan dari sumber-sumber yang lain.

    “Kalau boleh kita harus fokus pada subtansi tadi pasal 7 dan 8, kalau dasar subtansi kita sepakati, menyangkut teknis yang lain akan diformulasikan lagi berdasarkan PP dan turunan perda dan peraturan bupati untuk teknisnya di lapangan. Agar lebih tegas disusun lebih rinci di peraturan daerah kabupaten kota dan turunannya,” jelasnya.

    Revisi formulasi ini, karena ada dasar pemikiran yang belum diketahui oleh DPRD provinsi.

    “Bahwa sebenarnya perubahan formula revisi bukan kita mengejar presentasi besar. Tetapi ada aspek tertentu yang menjadi beban daerah,” jelas Kasihiw.

    Baca juga:  Safari Ramadhan, Bupati Teluk Bintuni Salurkan Hibah untuk 50 Masjid

    Kasihiw juga menyoal terbitnya UU No 2 tahun 2021 tentang perubahan kedua otsus. UU ini memberi porsi sangat signifikan kepada provinsi dari dana otsus reguler.

    “Karena provinsi dapat otsus reguler sebesar 30 persen yang semula hanya 10 persen. Provinsi juga dapat cukup besar dari dana transfer infrastruktur. Juga mendapatkan bagian dari semua daerah tenaga penghasil dari semua daerah di Papua Barat,” jelasnya.

    Sementara daerah penghasil hanya mengelola dana bagi hasil migas dalam kerangka otsus. Yang paling riskan kata dia, besarnya risiko sosial yang langsung ditanggung oleh daerah.

    “Kalau bapak tidak percaya silakan turun ke daerah Sorong dan Bintuni sebagai daerah penghasil,” ungkap Kasihiw.

    Soal aksi demo masyarakat adat Sebyar di DPR ia meminta provinsi ikut mencermati.

    Baca juga:  Pemkab Manokwari Siap Meriahkan HUT RI Ke-78 dengan Lomba Lari 10 Km

    “Sekarang kami yang didemo. Kalau masyarakat aksesnya dekat pasti mereka akan demo juga ke DPRD provinsi. Pasti pemerintah provinsi bilang kembali lagi ke bupati iya kan,” katanya.

    Berdasarkan kewenangan provinsi di bidang mineral, minyak dan gas, masih cukup ruang untuk menggarap potensi untuk pendapatan daerah. Sementara untuk daerah khusus penghasil tidak ada.

    “Kita mau naikkan PAD, hutan sudah kalian bawa, laut diambil dan tambang diambil. Baru kita mau naikkan PAD di daerah bagaimana. Makannya banyak orang kebebasan fiskal tidak ada untuk daerah,” jelasnya.

    Ia juga mengkritisi penanganan konflik di wilayah adat sering terjadi di daerah penghasil. Ekspektasi masyarakat adat terhadap DBH migas semakin meningkat dari waktu ke waktu. (*)

    Latest articles

    Pameran UMKM Sambut HUT RI, Dominggus Ajak Masyarakat Pakai Produk Lokal...

    0
    MANOKWARI, LinkPapua.id – Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengajak masyarakat untuk menggunakan produk lokal. Ajakan itu dia sampaikan saat membuka pameran UMKM dalam rangka...

    More like this

    Pameran UMKM Sambut HUT RI, Dominggus Ajak Masyarakat Pakai Produk Lokal Papua Barat

    MANOKWARI, LinkPapua.id – Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengajak masyarakat untuk menggunakan produk lokal....

    Hadiri Penanaman Padi Serentak, Kapolres Mansel Siap Dukung Program Ketahanan Pangan

    MANOKWARI, Linkpapua.id– Kepala Kepolisian Resor Manokwari Selatan AKBP Marzel Doni, S.I.M., M.H, menghadiri kegiatan...

    Tak Khawatir Biaya, Warga Manokwari Sembuh dari Malaria Berkat Program JKN

    MANOKWARI, LinkPapua.id - Wellem Rumwaropen (57), warga Manokwari, Papua Barat, tak perlu pusing memikirkan...