MANOKWARI, LinkPapua.id – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat, Derek Ampnir, baru saja menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya atas pengabdian 30 tahun sebagai ASN. Di momen penerimaan penghargaan itu, Derek membagikan resep loyalitas dan etos kerja yang dipegangnya selama tiga dekade.
Pesan tersebut disampaikan kepada para ASN Papua Barat yang hadir dalam upacara peringatan HUT ke-54 Korpri di Kantor Gubernur Papua Barat, Senin (1/12/2025). Derek Ampnir menekankan pentingnya memegang teguh nilai-nilai yang diajarkan oleh Dominee Izaak Samuel Kijne, misionaris Belanda yang dikenal sebagai tokoh perintis pendidikan formal bagi orang asli Papua.
“Setia, dengar-dengar, dan rajin bekerja. Itu prinsip yang sudah diajarkan Kijne dan tetap relevan bagi ASN Papua Barat,” ujar Derek.
Dia mengungkapkan penghargaan 30 tahun mengabdi ini menjadi momentum refleksi perjalanan panjangnya. Dirinya juga menegaskan siap terus mengabdi bagi masyarakat Papua Barat selama masih diberi kesehatan dan kesempatan.
Penghargaan Satyalancana Karya Satya tersebut diberikan Presiden Prabowo Subianto. Penghargaan ini diserahkan secara simbolis oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Barat, Ali Baham Temongmere, seusai upacara.
Selain Derek, sejumlah pejabat OPD lain juga menerima penghargaan serupa. Untuk kategori masa pengabdian 30 tahun, penghargaan juga diberikan kepada Kepala BPKAD Papua Barat, Agus Nurrodi.
Sementara itu, penghargaan 20 tahun pengabdian diberikan kepada Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Papua Barat, Onasius Pieter Moze Matani, dan Kabid Ekonomi dan SDM Bappeda Papua Barat, Paull Evert Billy Tanati. Derek juga sempat menuturkan pengalaman paling berkesannya selama menjadi ASN.
Pengalaman berkesan tersebut adalah ketika dia tiga kali dipercaya menjadi Penjabat (Pj) Bupati. Dia menjabat Pj Bupati dua kali di Kabupaten Teluk Wondama dan sekali di Kabupaten Sorong Selatan.
Selain tugas di dalam negeri, Derek juga pernah mengemban misi kemanusiaan internasional. Dia menjadi bagian dari delegasi diplomasi kemanusiaan Indonesia di negara Vanuatu pada tahun 2018.
“Pengalaman itu menjadi tantangan besar sekaligus kehormatan bagi saya untuk membawa nama Papua Barat dalam misi kemanusiaan internasional,” kata Derek. (LP14/red)








