TELUK BINTUNI, LinkPapua.id – Badan Kerja Sama Antar Gereja (BKSAG) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Teluk Bintuni menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan tablig akbar yang digelar Panitia Hari Besar Islam (PHBI). Acara keagamaan itu akan digelar di alun-alun SP 5, Jumat (22/8/2025), dengan menghadirkan Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Fadlan R. Garamatan.
Ketua BKSAG Teluk Bintuni, Pdt J.G. Mokay, menyebut kegiatan ini akan membawa dampak positif bagi persatuan umat beragama. Dia menilai kehadiran dua tokoh agama nasional itu menunjukkan bahwa Teluk Bintuni menjunjung tinggi toleransi.
“Setelah kami melakukan rapat dengan pengurus Badan Kerja Sama Antar Gereja di Teluk Bintuni, kami sangat mendukung kegiatan tablig akbar yang akan dilaksanakan pada 22 Agustus 2025. Kami juga mendukung saudara terkasih, Ustaz Abdul Somad dan Fadlan Garamatan,” ujarnya.
Dia menyampaikan dukungan itu usai menghadiri pertemuan bersama FKUB, Kantor Kementerian Agama (Kemenag), PHBI, dan Bakesbangpol Teluk Bintuni. Pertemuan ini digelar di Aula Kesbangpol, Distrik Menimeri, Selasa (29/7/2025).
Pdt Mokay mengatakan dukungan ini menjadi bagian dari semangat memperkuat Teluk Bintuni sebagai daerah yang menempatkan toleransi dan nilai kekeluargaan sebagai pijakan. Dia berharap para penceramah juga turut menjaga suasana damai yang telah terjaga secara turun-temurun.
Sementara itu, Ketua PHBI Teluk Bintuni, Sulaiman Rumwokas, menyambut baik catatan dari BKSAG. “Akan kami sampaikan kepada kedua ustaz bahwa Teluk Bintuni itu agama keluarga, agama saudara. Itu nanti akan kami sampaikan,” katanya.
Kegiatan tablig akbar dipastikan tetap berlangsung sesuai rencana usai rapat koordinasi yang dipimpin Kepala Bakesbangpol Teluk Bintuni, Rhein Calvin Maniagasi. Semua pihak sepakat menjaga suasana kondusif selama pelaksanaan acara.
Muksin Inai dari FKUB Teluk Bintuni mengingatkan agar materi ceramah tidak menyinggung agama lain. “Jangan singgung agama lain. Teluk Bintuni ini rumah bersama bagi seluruh umat beragama. Mari kita saling jaga dan rawat dengan baik,” ucapnya.
Perwakilan Kantor Kemenag Teluk Bintuni, Nurkholis, mengapresiasi semangat PHBI menghadirkan dua penceramah nasional. Dia berpesan agar nilai-nilai ceramah menjadi inspirasi, bukan provokasi.
“Yang penting dalam setiap kegiatan keagamaan jaga persatuan dan kesatuan. Tolong isi ceramahnya jangan menyinggung kamar lain,” tuturnya.
Pembina PHBI, Haris Tahir, menegaskan bahwa toleransi beragama di Teluk Bintuni sudah menjadi budaya sejak leluhur. Dia meminta agar panitia menjaga nilai tersebut dalam pelaksanaan kegiatan.
“Jangan tanggapi negatif hal-hal yang datang dari luar. Ambil positifnya sebagai bahan koreksi untuk diingat dan dijalankan,” terangnya.
Kepala Pos BIN Teluk Bintuni, Satya, melihat momentum ini sebagai peluang untuk mengangkat nama Bintuni secara nasional. “Karena yang dihadirkan ini tokoh nasional, ini yang perlu dimanfaatkan dengan baik, agar Bintuni viral secara positif,” ungkapnya. (LP5/red)











