TELUK BINTUNI, LinkPapua.id – DPRK Teluk Bintuni, Papua Barat, menggelar rapat paripurna penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tahun Anggaran 2024 di ruang paripurna, Senin (1/9/2025). Bupati Yohanis Manibuy hadir langsung dan memaparkan capaian pembangunan daerah sepanjang 2024.
Paripurna dipimpin Ketua DPRD Teluk Bintuni Romilus Tatuta. Turut hadir Wakil Ketua II Yasman Yasir, Wakil Ketua III Budi Irianto Nawarisa, Forkopimda, kepala OPD, dan Asisten I Setda.
Bupati Yohanis menjelaskan laporan keuangan 2024 telah diaudit BPK Papua Barat. Hasilnya, Pemkab Teluk Bintuni mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP).


“Ini hasil kerja sama eksekutif dan legislatif dalam memperbaiki tata kelola dan pengawasan APBD,” ujar Yohanis dalam pidatonya.
Di bidang sumber daya manusia, angka melek huruf naik menjadi 98,28 persen. Rata-rata lama sekolah juga meningkat dari 8,51 tahun menjadi 8,67 tahun.


Angka harapan lama sekolah naik dari 12,44 menjadi 12,62 tahun. Sementara usia harapan hidup bertambah dari 67,75 menjadi 68,05 tahun.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga tumbuh dari 66,41 pada 2023 menjadi 67,18 di 2024. Kabupaten Teluk Bintuni kini berada di peringkat tiga dari delapan kabupaten/kota di Papua Barat.
“IPM ini menegaskan kualitas hidup masyarakat Teluk Bintuni terus meningkat,” kata Yohanis.
Di sektor ekonomi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) naik signifikan. Nilai PDRB ADHB 2024 tercatat Rp52,36 triliun, meningkat dari Rp39,54 triliun pada 2023.
Pertumbuhan ekonomi 2024 bahkan mencapai 29,22 persen, jauh lebih tinggi dari 6,05 persen tahun sebelumnya. PDRB per kapita juga naik menjadi Rp574,98 juta.
Kinerja infrastruktur juga ditingkatkan melalui pembangunan jalan, jembatan, dan drainase. Sepanjang 2024, Pemkab membangun 168,84 km jalan, 11,09 km jalan aspal, 76,52 km cor beton, 26,46 km drainase, serta 2 jembatan.
“Pembangunan infrastruktur ini untuk membuka aksesibilitas layanan dasar masyarakat,” ucap Yohanis.
Sementara angka kemiskinan turun dari 29,79 persen pada 2021 menjadi 26,99 persen di 2024. Angka ini dinilai sudah melampaui target RPJMD 2021–2026.
“Tingkat kemiskinan dipengaruhi banyak faktor, salah satunya inflasi. Namun tren penurunan ini menunjukkan kesejahteraan warga semakin baik,” jelas Yohanis.
Tingkat pengangguran terbuka juga menurun dari 3,52 persen pada 2023 menjadi 2,22 persen di 2024. Salah satunya didukung oleh program pelatihan migas yang telah meluluskan 1.500 tenaga semi-skill.
Selain itu, Pemkab Teluk Bintuni menggelontorkan berbagai program kerakyatan. Mulai dari pendidikan gratis, kesehatan gratis, bantuan sosial, subsidi, hingga bantuan modal usaha dan perumahan.
Sepanjang 2024, Pemkab juga menyalurkan Rp40 miliar untuk bantuan keagamaan. Dana ini digunakan membangun rumah ibadah dan mendukung kegiatan lembaga keagamaan.
Yohanis menegaskan pembangunan tidak bisa hanya ditopang pemerintah. Dia menyebut perguruan tinggi, LSM, dan masyarakat harus ikut terlibat.
“Ke depan, pemerintah daerah bukan satu-satunya penyedia layanan, tapi mendorong semua pihak ambil peran,” tutupnya. (LP5/red)


























