28.1 C
Manokwari
Minggu, Desember 7, 2025
28.1 C
Manokwari
More

    Inflasi Papua Barat dan Papua Barat Daya Kompak Naik di Oktober 2025

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.id – Dua provinsi di tanah Papua kembali mencatat inflasi pada Oktober 2025. Papua Barat mencatat inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,42 persen, sementara Papua Barat Daya sebesar 1,36 persen.

    “Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran,” tulis Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporan resminya, Senin (3/11/2025).

    BPS mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) Papua Barat sebesar 108,30 dan Papua Barat Daya sebesar 106,95. Hampir semua kelompok pengeluaran di dua provinsi itu mengalami kenaikan harga sepanjang Oktober.

    Baca juga:  BPS Papua Barat: Oktober 2022 Penerbangan Menurun-Penumpang Meningkat

    Di Papua Barat, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi penyumbang inflasi tertinggi sebesar 5,97 persen. Kenaikan harga juga terjadi pada kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 5,91 persen, serta restoran sebesar 4,13 persen.

    Kelompok pendidikan naik 2,80 persen, diikuti perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 1,87 persen, serta makanan, minuman, dan tembakau 1,55 persen. Sementara kelompok transportasi turun 1,49 persen dan perlengkapan rumah tangga turun 2,19 persen.

    Baca juga:  Inflasi Papua Barat Naik di Bulan Maret, ini Komoditas Penyumbang Terbesar

    Sementara di Papua Barat Daya, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sorong sebesar 2,18 persen, sedangkan inflasi terendah di Kota Sorong sebesar 1,01 persen. Kenaikan harga terbesar terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,63 persen.

    Penyumbang inflasi lainnya di Papua Barat Daya yakni kelompok restoran 2,85 persen, kesehatan 2,36 persen, serta makanan, minuman, dan tembakau 1,89 persen. Adapun kelompok transportasi dan pakaian mengalami penurunan indeks masing-masing 0,28 persen dan 0,61 persen.

    Baca juga:  Kodam XVIII/Kasuari Gelar Sosialisasi Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi 2021

    Papua Barat mengalami deflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,19 persen dan inflasi year to date (y-to-d) 0,33 persen. Sedangkan Papua Barat Daya mencatat deflasi m-to-m 0,08 persen dan inflasi y-to-d 1,52 persen.

    Kenaikan harga kebutuhan rumah tangga dan jasa pribadi menjadi faktor dominan pendorong inflasi di dua provinsi itu. BPS mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap gejolak harga di sektor-sektor konsumsi rumah tangga. (*/red)

    Latest articles

    Legislator PPP Wagiman Reses di Bintuni Timur, Serap Aspirasi-Serahkan Alsintan

    0
    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Teluk Bintuni dari Fraksi PPP, Wagiman, kembali turun ke daerah pemilihan (Dapil) untuk menyerap...

    More like this

    Legislator PPP Wagiman Reses di Bintuni Timur, Serap Aspirasi-Serahkan Alsintan

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Teluk Bintuni dari Fraksi...

    Bintuni Hanya Dapat 22% DBH Migas, DPR PB Jemput Aspirasi Daerah

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua Barat (DPR PB) merespons usulan...

    Natal IKBBU di Saonek Raja Ampat, Perkuat Solidaritas Biak Utara

    RAJA AMPAT, LinkPapua.id - Ikatan Keluarga Besar Biak Utara (IKBBU) se-Sorong Raya menggelar ibadah...