28.4 C
Manokwari
Sabtu, September 27, 2025
28.4 C
Manokwari
More

    Kunjungan ke Pegaf, Pj Gubernur Papua Barat Minta Hentikan Kebiasaan Menikah Muda

    Published on

    PEGAF, LinkPapua.com – Kebiasaan menikah pada usia muda jadi salah satu perhatian Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, saat kunjungan ke Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Rabu (7/6/2023). Ia meminta pemerintah maupun masyarakat untuk serius menangani hal ini.

    “Menikah itu penting untuk kualitas air susu ibu (ASI) yang baik saat usia 24-25 tahun dari segi kesehatan. Jika masih berada di SMA, apalagi di SMP, hal ini harus diubah,” ujarnya saat berada di Puskesmas Anggi, Pegaf.

    Waterpauw menegaskan bahwa menikah muda akan berdampak pada berbagai aspek, termasuk potensi stunting pada anak yang jadi atensi pemerintah saat ini. “Saya imbau orang tua semua tolong hentikan kawin muda karena itu bagian banyak hal pengaruhi kehidupan,” katanya.

    Baca juga:  Prof Roberth Hammar: Program MBG Sangat Strategis, tapi Butuh Pengawasan

    Jika perencanaan keluarga tidak dilakukan dengan tepat, kata dia, maka akan berdampak pada pendampingan dan pemenuhan gizi anak. Ia juga mengingatkan kesehatan kandungan perempuan akan sangat rentan dan pertumbuhan anak tidak akan sesuai harapan.

    Waterpauw juga menekankan pentingnya sering mengunjungi puskesmas untuk memeriksa kondisi ibu dan anak. Ia menyebut belajar dari tenaga medis dan menerima masukan mereka adalah langkah yang penting dalam menjaga kesehatan.

    Pj Ketua TP PKK Papua Barat, Roma Megawanti Pasaribu Waterpauw, mengatakan pentingnya saling mengingatkan antara orang tua dan anak mengenai bahaya menikah pada usia muda.

    Baca juga:  Balitbangda Papua Barat Harap Semua Program OPD Berbasis pada Aplikasi BRIDA

    Ia menekankan pada era modern dengan kemajuan teknologi, interaksi yang lancar dengan dunia luar dapat meningkatkan wawasan terutama dalam hal gizi anak.

    Megawanti juga mengingatkan orang tua untuk memperhatikan kualitas gizi dan pemenuhan gizi anak. Ia menyarankan untuk menghindari kebiasaan jajan berlebihan agar nafsu makan anak tetap terjaga.

    “Masalah pernikahan dini jadi consern kita bersama. Saling mengingatkan, sekarang segala sesuatu itu mungkin. Adik-adik remaja kalau mau tahu apa yang terjadi di luar, tinggal lihat di handphone,” ujarnya.

    Baca juga:  Buka Rakerda PKK Papua Barat, Dominggus Pesan Jadikan Tantangan sebagai Pemicu Semangat Kerja

    Bupati Pegaf, Yosias Saroy, juga mengakui kebiasaan menikah pada usia muda masih ada di daerahnya. Kondisi ini menyebabkan beberapa orang merasa malu untuk datang ke puskesmas karena usia mereka yang masih muda. Hal serupa juga terjadi pada proses persalinan yang masih banyak ditangani secara tradisional.

    “Bapa Pj (Gubernur) lihat usia muda, tapi sudah ibu-ibu karena kita punya budaya di sini ada yang kawin muda. Ada yang SMP belum tamat atau SMA. Mereka malu, ada yang timbang dan melahirkan di puskesmas, ada yang tidak,” ungkapnya. (LP9/Red)

    Latest articles

    DPRK Manokwari Sampaikan Rekomendasi Terhadap LKPJ Bupati 2024, Pemkab Sampaikan Keseriusan...

    0
    MANOKWARI, Linkpapua.id- Wakil Bupati Manokwari Mugiyono menghadiri penutupan rapat paripurna DPRK masa sidang I dengan agenda Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Manokwari Tahun 2024,...

    More like this

    DPRK Manokwari Sampaikan Rekomendasi Terhadap LKPJ Bupati 2024, Pemkab Sampaikan Keseriusan Dalam Pembangunan

    MANOKWARI, Linkpapua.id- Wakil Bupati Manokwari Mugiyono menghadiri penutupan rapat paripurna DPRK masa sidang I...

    Polda Papua Barat Gelar Rakorwas Launching Aplikasi Sistem Pengawasan Polisi Pangan Terpadu

    MANOKWARI, Linkpapua.id-Polda Papua Barat melalui Inspektorat Pengawasan Daerah (Itwasda) menggelar Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas)...

    Pemprov Papua Barat Belum Tuntas Kembalikan Temuan BPK Rp4,5 M, Dominggus: Kita yang Malu

    MANOKWARI, LinkPapua.id - Pemprov Papua Barat belum menuntaskan pengembalian temuan BPK sebesar Rp4,5 miliar....