26.2 C
Manokwari
Jumat, Agustus 8, 2025
26.2 C
Manokwari
More

    Minim Perhatian, Game Free Fire Diharap Masuk Kalender Pemerintah dan KONI

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com – Kompetisi game Free Fire yang digelar Ahad (28/11/2021) di Rumah Kopi Caffe Master, Manokwari, didominasi peserta dari kalangan pelajar. Kompetisi ini diharap bisa menggugah perhatian pemerintah.

    Sebanyak 48 tim ambil bagian di ajang ini. Muhajir, selaku penyelenggara kompetisi menuturkan, setiap Ahad kegiatan Turnamen Game Free Fire dihelat dengan offline. Alasan digelar setiap Ahad karena para peserta mayoritas dari kalangan pelajar.

    “Kegiatan ini digagas oleh ketua komunitas tiga tahun lalu, hingga saat ini turnamen digelar setiap Minggu secara offline,” kata Muhajir sebagai penyelenggara, Ahad (28/11/2021).

    Baca juga:  Bapemperda Bersama Kemekumham Bahas 3 Raperda

    Kompetisi secara offline ini dilaksanakan setiap bulan dengan hadiah bagi pemenang Rp1 juta serta piagam dan sertifikat.

    Kompetisi game Free Fire menghadirkan 4 orang dalam satu tim. Peserta kompetisi sekitar 48 tim.

    “Di Manokwari sudah banyak peminat atau tim game Free Fire, namun yang terdaftar dalam kompetisi bulan ini sebanyak 48 slot atau tim. Sudah 6 tim yang gugur,” kata Hajir.

    Free Fire belum mendapat perhatian KONI dan Pemerintah

    Game Free Fire kini masuk dalam cabang olahraga yang terdaftar di Pekan Olahraga Nasional (PON). Awal kemunculanya pada PON Papua kemarin.

    Baca juga:  55 Petinju Papua Barat Bersaing dalam Seleksi Tim Pra-PON XXI 2024

    Animo peserta di Manokwari dan Papua Barat pada umumnya sangat tinggi, namun sayang kegiatan yang peminatnya dari kalangan milenial ini belum memiliki ruang yang cukup di mata pemerintah maupun KONI.

    “Terus terang kompetisi ini kita gelar atas inisiatif komunitas, belum ada bantuan atau campur tangan dari pemerintah maupun pihak KONI,” kata Wakil Ketua Komunitas Free Fire Manokwari, Aby Rahman Patty.

    Baca juga:  DPR Evaluasi Capaian PB di PON: Banyak 'Atlet Bayaran', Anggaran Bengkak

    Aby mengaku pernah berniat mengadakan kompetisi yang lebih bergengsi di Manokwari yang melibatkan seluruh kabupaten dan kota di Papua Barat, namun terbentur dengan anggaran dan akses ke pemerintah sehingga segala persiapan yang disusun akhirnya batal.

    “Kami berharap, baik KONI Papua Barat maupun pemerintah bisa memperhatikan komunitas Free Fire di Manokwari, sebab potensi ini sangat positif, selain termasuk olahraga yang terdaftar di PON juga keseharian dapat membina generasi muda dari hal-hal negatif seperti aibon, narkoba dan sebagainya,” tuturnya. (LP2/Red)

    Latest articles

    Bupati Bintuni Tutup Pelatihan GASING 2025, Ajak Peserta Jadi Agen Perubahan

    0
    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Bupati Teluk Bintuni Yohanis Manibuy menutup pelatihan berhitung Metode GASING 2025 (Gampang, Asyik, dan Menyenangkan) angkatan pertama. Penutupan berlangsung di...

    More like this

    Bupati Bintuni Tutup Pelatihan GASING 2025, Ajak Peserta Jadi Agen Perubahan

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Bupati Teluk Bintuni Yohanis Manibuy menutup pelatihan berhitung Metode GASING...

    Lurah Sanggeng Terima PJA, Kanwil Kemenkum Pabar Harapkan Dukungan Pemda Manokwari

    MANOKWARI, Linkpapua.id-Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Papua Barat, Piet Bukorsyom didampingi Kepala Divisi Peraturan...

    Pemkab Manokwari Tetapkan Tujuh Arah Pembangunan Strategis Dalam RPJMD 2025-2029

    MANOKWARI, Linkpapua.id- Pemerintah Kabupaten Manokwari resmi memulai penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)...