MANOKWARI, LinkPapua.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat menggandeng PT Petrotekno untuk melatih generasi muda orang asli Papua (OAP) agar siap kerja. Kerja sama ini dituangkan dalam penandatanganan MoU dan PKS yang digelar di Hotel Aston Niu, Manokwari, Rabu (8/10/2025).
“Setelah mengikuti pelatihan, anak-anak muda ini telah dibekali dan siap untuk terjun dan dikerjakan dalam dunia kerja, baik di dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan.
Dominggus mengatakan kerja sama ini merupakan bagian dari program unggulan Papua Barat Produktif yang berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ia menyebut, langkah ini penting untuk membangun kemandirian ekonomi dan menekan angka pengangguran di daerah.
Dominggus menjelaskan, pelatihan yang diberikan Petrotekno akan menghasilkan sertifikat berstatus internasional sehingga bisa digunakan untuk melamar kerja di luar negeri. Ia menilai, program ini menjadi bukti komitmen pemerintah memberikan pelatihan berbasis teknologi dengan pendekatan pembelajaran terstruktur.
“Kami percaya dengan kemitraan ini dapat menghasilkan lulusan yang memiliki etos kerja, karakter, dan semangat untuk membangun daerah. Pemerintah akan mendukung penuh kerja sama ini demi peningkatan kualitas bagi generasi muda Papua Barat,” tuturnya.
Dominggus juga menekankan pentingnya evaluasi dan monitoring agar program pelatihan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat, terutama generasi muda OAP. Ia berharap hasil kerja sama ini berdampak nyata terhadap peningkatan daya saing tenaga kerja Papua Barat.
Plt Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Papua Barat Sanny Irianti Werimon mengatakan kerja sama ini merupakan langkah strategis memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan sektor swasta dalam meningkatkan kualitas SDM OAP.
Menurut Sanny, kesepakatan ini menjadi fondasi awal pelaksanaan program Papua Barat Produktif yang berfokus pada pemberdayaan generasi muda secara intensif dan berkelanjutan. Program ini menargetkan peningkatan keterampilan teknis dan soft skill agar pemuda Papua lebih siap menghadapi kebutuhan dunia industri.
“Tujuan MoU dalam rangka meningkatkan operasional generasi muda OAP di bidang alat berat dan hospitality sebagai sektor yang memiliki prospek peluang tinggi di Papua Barat,” jelasnya.
Sanny menambahkan, pelatihan tahap pertama diikuti 25 peserta, terdiri atas 15 laki-laki di bidang alat berat dan 10 perempuan di bidang hospitality. Semua peserta merupakan generasi muda OAP yang dipersiapkan untuk bersaing di pasar kerja regional maupun global. (LP14/red)














