MANOKWARI, LinkPapua.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat menyegarkan kembali komitmen aparatur sipil negara (ASN) lewat sosialisasi budaya kerja berakhlak. Kegiatan ini digelar oleh Biro Organisasi Setda Papua Barat di Hotel Vitta, Kamis (30/10/2025).
“Di saat ini budaya kerja tidak hanya dipandang sebagai kebiasaan semata namun sebagai cermin dari nilai-nilai integritas dan profesionalisme yang dipegang teguh,” ujar Asisten II Setda Papua Barat, Melkias Werinussa.
Melkias mengatakan budaya kerja ASN telah ditetapkan secara nasional sejak 2021 melalui core values dan employer branding bertajuk Bangga Melayani Bangsa. Nilai inti ASN berakhlak mencakup orientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
Ia menyebut budaya kerja menjadi fondasi penting untuk membangun birokrasi yang efektif, efisien, dan melayani. ASN juga diminta berpegang pada nilai integritas, antikorupsi, serta semangat kolaborasi dan inovasi.
“Ingatlah kita adalah pelayanan masyarakat. Oleh karena itu, perilaku dan kinerja kita merupakan cerminan dari wajah pemerintah di mata masyarakat,” tutur Melkias.
Menurutnya, budaya kerja yang baik akan meningkatkan etos kerja ASN dan berdampak pada pelayanan publik yang lebih optimal. Hal itu juga sejalan dengan visi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat untuk membangun daerah yang aman, damai, mandiri, dan bermartabat.
“Budaya kerja yang kuat bukan hanya sekadar slogan tetapi harus diwujudkan melalui aksi nyata dan perubahan dengan semangat dan tekad yang kuat,” ucapnya.
Kepala Bagian Reformasi Birokrasi dan Akuntabilitas Kinerja, Nurhayati Doran, menambahkan bahwa budaya kerja ASN harus tercermin dalam kedisiplinan dan keterbukaan. Sikap profesional, integritas, dan kerja sama menjadi kunci peningkatan kualitas pelayanan publik.
“Melalui sosialisasi ini diharapkan ASN Pemerintah Provinsi Papua Barat dapat menerapkan nilai-nilai tersebut dan mengimplementasikan dalam melaksanakan tugas sehari-hari,” ujar Nurhayati.
Sebanyak 100 ASN dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) mengikuti kegiatan ini. Mereka diharapkan menjadi teladan dalam penerapan budaya kerja berakhlak di lingkungan masing-masing. (LP14/red)








