26.8 C
Manokwari
Minggu, Desember 7, 2025
26.8 C
Manokwari
More

    Peserta PBI JKN di Teluk Wondama: Tak Ada Diskriminasi Saat Berobat

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.id – Heny Mansnembra (25), warga Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, merasakan langsung manfaat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dia menyebut layanan kesehatan yang dirinya terima tetap maksimal meski terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK).

    “Meskipun saya terdaftar pada segmen bantuan pemerintah, manfaat yang saya rasakan sangat besar, terutama bagi masyarakat menengah ke bawah. Kami tidak perlu lagi mengeluarkan biaya saat berobat karena semua biaya pengobatan sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” kata Heny, Minggu (21/9/2025).

    Heny menjalani perawatan di RS Bhayangkara Polda Papua Barat setelah didiagnosis malaria. Dia mengaku puas dengan pelayanan yang diberikan tenaga medis selama menjalani rawat inap.

    Baca juga:  Bertepatan Tahun Politik, HUT Papua Barat akan Digelar Sederhana 

    Menurutnya, tenaga medis selalu sigap dan ramah menangani setiap keluhan pasien. Dia juga merasa terbantu karena proses administrasi sangat sederhana dengan aplikasi Mobile JKN.

    “Proses administrasi sangat mudah karena saya sudah menggunakan aplikasi Mobile JKN. Jadi, saya tidak perlu repot-repot mengurus berkas-berkas. Dengan adanya Mobile JKN ini, akses layanan kesehatan menjadi jauh lebih mudah, efektif, dan efisien,” ujarnya.

    Heny bercerita awalnya datang ke Manokwari untuk liburan, tetapi tiba-tiba kondisi kesehatannya menurun. Badannya menggigil, demam tinggi, hingga sakit kepala yang semakin parah, sehingga dia akhirnya dibawa ke IGD RS Bhayangkara.

    Baca juga:  BPJS Kesehatan Manokwari-TKMKB Sinergi Kontrol Mutu dan Biaya JKN

    Setelah mendapatkan perawatan beberapa hari, kondisi kesehatannya berangsur membaik. Gejala demam dan nyeri yang dia alami perlahan berkurang.

    Heny juga menyampaikan rasa syukur kepada pemerintah yang telah mendaftarkan dirinya dan keluarga sebagai peserta JKN. Dia merasa terbantu karena tidak pernah terbebani biaya pengobatan.

    “Program JKN ini tidak hanya membantu saya secara pribadi, tetapi juga keluarga saya yang menggunakan layanan kesehatan dengan hasil yang sangat memuaskan. Saya berharap kualitas layanan ini terus dipertahankan dan ditingkatkan, termasuk sarana medis di daerah-daerah terpencil,” tuturnya.

    Baca juga:  Sah! Lagu “Stelan Daboy” Kantongi Sertifikat HAKI dari Kemenkuham

    Heny menutup pengalamannya dengan pesan kepada masyarakat agar tidak menunda mendaftar sebagai peserta JKN. Dia menekankan pentingnya perlindungan kesehatan sebelum jatuh sakit.

    “Sakit malaria yang saya alami cukup membuat saya tidak nyaman, karena itu saya berharap masyarakat tidak menunggu sampai sakit baru mendaftarkan diri sebagai peserta JKN. Dengan begitu, saat sakit datang, kita tidak lagi terbentur masalah biaya,” pungkasnya. (LP14/red)

    Latest articles

    DAP Bintuni Ingatkan Warga Jaga Keamanan Jelang Tutup Tahun

    0
    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Yan Viktor Kamisopa, mengimbau seluruh masyarakat untuk bersatu menjaga keamanan...

    More like this

    DAP Bintuni Ingatkan Warga Jaga Keamanan Jelang Tutup Tahun

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat,...

    Ketua Lapepa Teluk Bintuni: Warga Jangan Terpecah Isu

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Ketua Lembaga Adat Perempuan Papua (Lapepa) Kabupaten Teluk Bintuni, Papua...

    Kepala Suku Aifat Sergius Kosama Imbau Warga Jaga Kamtibmas Bintuni

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Kepala Suku Aifat di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Sergius...