TELUK BINTUNI, LinkPapua.id – RS Pratama Babo Raya, Teluk Bintuni, Papua Barat, segera beroperasi penuh pada semester II tahun 2026 dan kini mulai merekrut tenaga kesehatan (nakes). Proses seleksi nakes dilakukan secara bertahap untuk mencari SDM yang kompeten, termasuk menggunakan metode ujian praktik Objective Structured Clinical Examination (OSCE).
Antusiasme pelamar sangat tinggi, bahkan jumlah yang mendaftar melebihi kuota penerimaan nakes yang dibutuhkan. Tingginya minat ini menjadi indikasi kuat atas kepercayaan publik terhadap upaya pemerintah daerah Teluk Bintuni.
“Antusiasme yang tinggi ini menunjukkan kepercayaan publik atas apresiasi pemerintah daerah Teluk Bintuni terhadap tenaga medis dan tenaga kesehatan,” kata Ketua Panitia Seleksi, Semuel Manibuy, dalam keterangannya, Senin (1/12/2025).
Semuel menambahkan berkas lamaran untuk posisi dokter umum yang masuk ke meja panitia bahkan mencapai lebih dari 50 orang. Sayangnya, ada sekitar 10 sampai 15 persen pelamar bidan dan perawat yang tidak lolos seleksi administrasi.
“Padahal STR nakes adalah bentuk dasar legalitas untuk dapat bekerja dan berpraktik sebagai tenaga kesehatan,” katanya.
Mereka tidak lolos karena tidak melampirkan Sertifikat Kompetensi maupun Surat Tanda Registrasi (STR) sebagai bentuk legalitas dasar. Seluruh peserta seleksi merupakan PNS, CPNS, PPPK, dan non-ASN dari berbagai fasilitas pelayanan kesehatan di dalam dan luar Teluk Bintuni.
Direktur RS Pratama Babo Raya, dr Nova Sumihartini, menjelaskan bahwa rekrutmen sudah dibuka sejak awal November 2025. Seleksi resmi baru dimulai pada Senin (1/12) dan dibagi menjadi tiga gelombang.
“Untuk seleksinya, kita bagi menjadi tiga gelombang,” ucapnya.
Gelombang pertama fokus pada nakes seperti perawat dan bidan, dilanjutkan dengan tenaga farmasi dan analis laboratorium. Sementara gelombang kedua akan menyeleksi tenaga administrasi dan tenaga umum.
Seleksi untuk tenaga medis, meliputi dokter umum, dokter gigi, hingga dokter spesialis, akan dilaksanakan di gelombang ketiga. Seleksi dilakukan secara komprehensif mulai dari administrasi, kompetensi berupa ujian tertulis, praktik, wawancara, serta psikotes.
“Hari ini seleksi untuk tenaga kesehatan, seperti tenaga perawat dan bidan. Besok kita lanjut dengan seleksi tenaga farmasi, analis laboratorium medis dan tenaga kesehatan penunjang lainnya,” lanjut Nova.
Dalam tahap ujian praktik, panitia seleksi menggunakan metode OSCE yang merupakan teknik ujian terstruktur. Metode ini menguji keterampilan klinis calon nakes dengan cara berpindah melalui beberapa stasiun yang berisi skenario klinis berbeda dalam batas waktu tertentu.
“Teknik ini untuk menguji keterampilan calon tenaga medis,” sebutnya.
Untuk menjamin kualitas seleksi, manajemen RS Pratama Babo Raya menggandeng para profesional dan klinisi berpengalaman sebagai penguji. Mereka berasal dari kolaborasi Dinas Kesehatan Teluk Bintuni, RSUD Teluk Bintuni, dan organisasi profesi terkait. (LP5/red)








