MANOKWARI, Linkpapua.id– Pasca Rapat Dengar Pendapat(RDP) Dinas Pendidikan, SMA Taruna Kasuari, SMK Kehutanan dan juga IKA SKMA Manokwari dengan DPR Papua Barat karena tawuran pelajar beberapa waktu lalu, Ketua IKA SKMA Manokwari Sigmun Paiki berharap kejadian tersebutterulang kembali.
“Harapan kami setelah pertemuan ini adalah bagaimana kitabergandeng tangan mencegah hal-hal serupa tidak terjadi lagi,”ujar Sigmun Sabtu (20/9/2025).
Ia pun berharap siswa dari kedua sekolah saling menahan dirijika terjadi provokasi-provokasi.
“Memang harus diakui usia siswa kita ini masih labil sehinggarawan terpancing. Untuk itu yang terpenting bagaimana keduasekolah dapat saling menahan diri,”ungkap dia.
Pihaknya IKA SKMA sebelumnya telah menyurat ke DPR Papua Barat sehingga dilaksanakan RDP tersebut.
Dalam RDP tersebut, pihak Dinas Pendidikan Papua Barat menyampaikan akan membuat pagar di depan SMA Taruna agar akses keluar-masuk lebih terkendali.
Sedangkan Untuk jangka panjang, SMA Taruna akandipindahkan ke Warmare di atas lahan 24 hektare, dan saat inisite plan bangunan sudah disiapkan.
Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Komisi II DPR Papua barat yang dengan cepat merespon Surat dari IKA SKMA Manokwari sehingga terlaksananya RDP.
“Kami juga mengapresiasi kepada Dinas Pendidikan Papua Barat atas solusi jangka pendek yaitu pembuatan pagar sementara untuk membatasi akses keluar masuk sehingga aktifitas siswa dan Masyarakat luar terkontrol,”tambahnya.
Untuk SMK Kehutanan Negeri Manokwari dan SMA Taruna Nusantara kedua belah pihak telah berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban siswa dengan kolaborasi kegiatan Eskul yang juga melibatkan Pembina/guru agar dapat menekan terjadinya tawuran/konflik antar siswa.
Dengan kondisi dan fasilitas sekolah yang terbatas dan akses yang begitu terbuka bagi pihak luar dan juga Masyarakat yang berada di sekitar lingkungan sekolah agar bersama dalam menjaga keamanan dan ketentraman siswa.(LP3/Red)











