25.5 C
Manokwari
Sabtu, September 27, 2025
25.5 C
Manokwari
More

    3 Arahan Pj Sekda PB ke OPD, dari Lahan Susweni hingga Audit BPK

    Published on

    MANOKWARI, Linkpapua.com – Penjabat Sekda Papua Barat Yacob Fonataba mengingatkan OPD agar memberi skala prioritas pada program jangka pendek. Program itu, di antaranya soal lahan pangan Susweni hingga audit BPK.

    Yacob Fonataba menyampaikan, terkait budidaya di lahan Susweni, ia memerintahkan untuk menghitung jumlah produksinya. Dimulai dari awal benih ditanam serta hingga memasuki masa panen nanti.

    “Sehingga kita bisa mengukur dan mengetahui berapa anggaran yang digunakan serta berapa hasil yang diperoleh. Jika ada pihak yang ingin mempertanyakan kita dapat mempertanggungjawabkan,” kata Yacob Fonataba, Senin (26/8) saat memimpin apel gabungan ASN d kantor Gubernur.

    Baca juga:  Pemprov Papua Barat Siapkan 20 Hektare Lahan untuk Sekolah Unggulan Garuda di Warmare

    Yacob Fonataba mengingatkan bahwa hasil panen tidak digunakan sendiri oleh pemprov. Tetapi disalurkan ke pasar atau kepada pedagang pengumpul dan pengecer.

    “Yang sudah panen dimohon untuk menghitungnya dengan baik. Sesuai kesepakatan kita di awal bahwa hasil panen kita salurkan ke pedagang pengumpul dan pengecer atau kepada mama-mama yang jualan. Bisa diberikan langsung atau dijual dengan harga yang serendah-rendahnya, lihat harga pasar kemudian bapak ibu intervensi masuk. Jadi tujuannya untuk intervensi pasar sehingga tidak terjadi kenaikan angka inflasi. Harga stabil,” jelas Yacob Fonataba.

    Baca juga:  Pekan Depan Musda DPD Golkar Kota Sorong Digelar, Besok Kepastian Kandidat

    Ketiga, Yacob mengimbau kepada OPD yang melakukan program kegiatan untuk menyusun petunjuk teknisnya secara jelas. Terutama menyangkut uraian kegiatan petunjuk dan sasaran yang terukur.

    Diharapkan, bagi yang sudah melaksanakan kegiatan baik dalam bentuk hibah maupun kontraktual harus dilaksanakan dengan pengawalan yang terstruktur. Kata Yacob Fonataba , mekanisme pengerjaan harus benar benar diperhatikan.

    “Jika kegiatan dilaksanakan maka perlu dilakukan monitoring awal untuk mendapatkan data apakan sesuai dengan petunjuk teknisnya atau tidak. Setelah itu menghitung jumlah anggaran dan realisasinya berapa sampai pada usia kegiatan harus mencatat dan membuat laporan,” tegas Yacob Fonataba .

    Baca juga:  Terlibat Aksi Pemalangan, Sejumlah ASN Papua Barat Terancam Dipecat

    Yacob Fonataba menekankan hal tersebut dikarenakan hasil audit BPK terdapat banyak kekurangan. Ia juga menyebut banyak OPD yang belum membuat laporan secara terperinci.

    “Untuk inspektorat saya minta bukan di akhir kegiatan baru melakukan monitoring atau pendampingan tetapi harus sudah dilakukan monitoring dan pendampingan dari awal. Jadi bukan terakhir kita diaudit BPK baru kita cari-cari data kelabakan sudah terlambat,” paparnya. (LP14/red)

    Latest articles

    Progres Sudah 60%, Pemprov Papua Barat Dukung Pembangunan Gereja GPDP di...

    0
    MANSEL, LinkPapua.id - Pembangunan Gedung Gereja GPDP Jemaat Getsemani Inden I Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), kini sudah mencapai 60 persen. Pemprov Papua Barat...

    More like this

    Progres Sudah 60%, Pemprov Papua Barat Dukung Pembangunan Gereja GPDP di Mansel

    MANSEL, LinkPapua.id - Pembangunan Gedung Gereja GPDP Jemaat Getsemani Inden I Ransiki, Kabupaten Manokwari...

    Norman Ingatkan Dinas Pendidikan Soal Penggantian Biaya Pendaftaran Siswa Baru

    MANOKWARI, Linkpapua.id- Dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara(KUA-PPAS) APBD-P 2025, Anggota DPRK...

    Polda NTT Periksa Plt Direktur Perusda Bintuni di Kasus BBM Ilegal

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Polda NTT memeriksa Plt Direktur Perusda Bintuni Maju Mandiri (BMM),...