TELUK BINTUNI, LinkPapua.id – Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Papua Barat 2025 digelar di Kabupaten Teluk Bintuni. Acara ini dibuka langsung Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, di Aula Sasana Karya Kantor Bupati, Distrik Manimeri, SP3, Selasa (26/8/2025).
Dominggus menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dalam pembangunan kesehatan. Dia menyebut kolaborasi menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat Papua Barat.
“Rakerkesda ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antar daerah dalam pembangunan sektor kesehatan,” ujarnya.


Dalam kesempatan itu, Dominggus juga menyerahkan bantuan kelambu kepada tiga kabupaten endemis malaria di Papua Barat. Bantuan tersebut berasal dari Global Fund melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Adapun tiga kabupaten penerima kelambu, yaitu Manokwari sebanyak 103.000 kelambu, Manokwari Selatan 17.500 kelambu, dan Teluk Wondama 26.200 kelambu. Penyerahan dilakukan secara simbolis di hadapan peserta Rakerkesda.


Pada kesempatan ini, Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy, memamerkan sederet prestasi sektor kesehatan daerahnya. Dia menegaskan Bintuni bahkan pernah meraih penghargaan bergengsi dunia dari PBB.
“Hingga kini, sektor kesehatan di Kabupaten Teluk Bintuni terus kami bangun secara berkelanjutan dan inklusif. Sejumlah program telah membuahkan prestasi, bahkan mendapat pengakuan dunia internasional,” ujarnya.
Yohanis memaparkan capaian penting yang pernah diraih, termasuk United Nations Public Service Award (UNPSA) 2018 di Maroko. Penghargaan itu diberikan untuk program Early Diagnosis and Treatment (EDAT).
Tak hanya itu, Teluk Bintuni juga tercatat sebagai kabupaten terbaik dalam 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting se-Papua Barat tahun 2024. Daerah ini juga berhasil mencapai eliminasi malaria di enam distrik pada 2025.
“Khusus eliminasi malaria tingkat kampung itu tersebar 118 kampung di Distrik Weriagar, Tuhiba, Aranday, Moskona Selatan, Meyado dan Kalitami,” bebernya.
Dia juga menyoroti capaian data e-PPGBM tertinggi se-Papua Barat pada 2025. Menurutnya, pencapaian ini membuktikan keseriusan Bintuni dalam pencatatan gizi masyarakat.
Yohanis mengakui, prestasi tersebut bukan hanya milik Bintuni, tetapi juga hasil kerja bersama semua pihak di Papua Barat. Dia menyebut kolaborasi menjadi kunci membangun layanan kesehatan merata hingga ke pelosok.
Usai pembukaan kegiatan, Dominggus bersama Yohanis meninjau stan kesehatan di halaman Kantor Bupati. Keduanya juga menyempatkan diri melakukan pemeriksaan kesehatan. (LP5/red)


























