26.4 C
Manokwari
Minggu, Desember 7, 2025
26.4 C
Manokwari
More

    Papua Barat Deflasi, Papua Barat Daya Inflasi di Agustus 2025

    Published on

    MANOKWARI, LinkPapua.id – Dua provinsi di tanah Papua mencatat kondisi berlawanan pada Agustus 2025. Papua Barat mengalami deflasi, sedangkam Papua Barat Daya justru mencatat inflasi.

    Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Papua Barat mengalami deflasi year on year (y-on-y) sebesar 0,87 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 107,47. Penurunan harga terjadi di empat kelompok pengeluaran utama.

    “Deflasi y-on-y terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada empat kelompok pengeluaran,” tulis BPS dalam laporan resmi dikutip LinkPapua.id, Rabu (3/9/2025).

    Baca juga:  Selama Mei 2024, Tiongkok Jadi Tujuan Utama Ekspor Papua Barat

    Kelompok yang mengalami penurunan harga adalah makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,39 persen. Kemudian pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen, perlengkapan rumah tangga 1,13 persen, dan transportasi 4,58 persen.

    Sementara itu, kenaikan harga tertinggi terjadi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,29 persen. Disusul kelompok restoran 3,80 persen, rekreasi 2,50 persen, serta pendidikan 1,64 persen.

    BPS juga mencatat deflasi month to month (m-to-m) Papua Barat sebesar 0,99 persen. Sedangkan deflasi year to date (y-to-d) tercatat 0,44 persen.

    Baca juga:  Ekspor Papua Barat-Papua Barat Daya Juli 2025 Kompak Naik, Neraca Dagang Surplus

    Berbeda dengan Papua Barat, Papua Barat Daya justru mengalami inflasi. Inflasi y-on-y provinsi termuda ini tercatat sebesar 1,88 persen dengan IHK 107,16.

    “Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sorong Selatan sebesar 2,29 persen dengan IHK sebesar 111,16 dan inflasi terendah terjadi di Kota Sorong sebesar 1,74 persen dengan IHK sebesar 107,02,” tulis BPS.

    Kenaikan harga di Papua Barat Daya dipicu oleh beberapa kelompok pengeluaran. Tertinggi berasal dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,66 persen serta transportasi 3,13 persen.

    Baca juga:  Januari 2023, Inflasi Papua Barat 3,85 Persen

    Sektor lain yang mengalami kenaikan adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,74 persen. Disusul restoran 2,62 persen, kesehatan 1,56 persen, pendidikan 1,22 persen, serta rekreasi 1,04 persen.

    Adapun kelompok yang justru mengalami penurunan harga adalah pakaian dan alas kaki sebesar 2,05 persen. Kemudian perlengkapan rumah tangga turun 0,36 persen, serta informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,80 persen.

    Papua Barat Daya juga mencatat inflasi m-to-m sebesar 0,87 persen. Sedangkan inflasi y-to-d tercatat 1,72 persen. (*/red)

    Latest articles

    DAP Bintuni Ingatkan Warga Jaga Keamanan Jelang Tutup Tahun

    0
    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Yan Viktor Kamisopa, mengimbau seluruh masyarakat untuk bersatu menjaga keamanan...

    More like this

    DAP Bintuni Ingatkan Warga Jaga Keamanan Jelang Tutup Tahun

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat,...

    Ketua Lapepa Teluk Bintuni: Warga Jangan Terpecah Isu

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Ketua Lembaga Adat Perempuan Papua (Lapepa) Kabupaten Teluk Bintuni, Papua...

    Kepala Suku Aifat Sergius Kosama Imbau Warga Jaga Kamtibmas Bintuni

    TELUK BINTUNI, LinkPapua.id - Kepala Suku Aifat di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Sergius...